Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Donald Trump-Ahok Pemimpin Terbaik, tapi Ini Keunggulan Jokowi

16 Januari 2021   20:30 Diperbarui: 16 Januari 2021   21:07 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini murni opini pribadi penulis. Setidaknya menurut penulis ada tiga pemimpin terbaik yang sangat populer dalam tahun-tahun terakhir. Mereka adalah Jokowi, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok dan terakhir adalah Donald Trump. 

Menurut opini pribadi penulis ketiga pemimpin di atas memiliki level yang sama. Namun amat disayangkan kedua pemimpin yang disebut terakhir yaitu Ahok dan Donald Trump memiliki kelemahan fundamental yang tidak dimiliki oleh Jokowi.

Penulis akan memulai dari Ahok. Penulis sudah lama meneliti pemikiran-pemikiran Ahok. Menurut penulis pemikiran Ahok sangat maju, praktis, dan dalam pembangunan selalu substansial. Itu kenapa program-programnya selalu menimbulkan kontroversi. Hal itu dikarenakan program yang dilakukan Ahok langsung kena pada jantung permasalahannya.

Saat program dilaksanakan dan pembangunan harus dimulai, hal itu harus bergesekan dengan orang-orang serta kelompok yang kepentingannya diganggu. 

Namun kita tahu sifat Ahok bahwa dia tidak akan mundur karena permainan dan perlawanan oknum. Kekuatan Ahok terletak pada semangatnya untuk berpijak teguh pada konstitusi. Itu kenapa kepemimpinan Ahok tidak disukai banyak pihak.

Karena Ahok terlalu kaku dan kedua kakinya berpijak pada kepentingan rakyat DKI Jakarta. Hal inilah yang mungkin tidak dimiliki banyak pemimpin DKI Jakarta sebelumnya. 

Sekali lagi penulis tegaskan mungkin tidak semua pemimpin sebelumnya, penulis yakin ada pemimpin DKI Jakarta sebelumnya yang sangat bagus. Hanya saja mungkin sudah terlalu lama DKI Jakarta diisi dengan periode-periode di mana gubernurnya lembek dan berkompromi dengan kepentingan oknum.

Itu kenapa premanisme merajalela dan Banyak anggaran yang tersalur namun tidak tepat sasaran. Bantaran sungai diisi dengan masyarakat padahal sejatinya tepian sungai tersebut tidak boleh didirikan bangunan apapun. Padahal DKI Jakarta adalah provinsi dengan anggaran tertinggi. Tapi sayang ada begitu banyak kemiskinan di ibu kota Indonesia tersebut.

Kelemahan Ahok adalah, dalam melakukan pembenahan Ahok tidak memiliki karakter yang tenang. Ahok sering menciptakan kegaduhan yang membuat gerah berbagai pihak.Sehingga media massa selalu diisi dengan pemberitaan soal Ahok yang marah-marah. 

Dalam konteks gebrakan ketika dia mulai memimpin DKI Jakarta sebenarnya tindakan Ahok adalah sesuatu yang positif. Ketegasan dan marah-marahnya Ahok dapat menjadi shock therapy untuk pegawai negeri di DKI Jakarta agar bekerja dengan lebih baik.

Namun saat marah-marah dan kata kasar Ahok dijadikannya sebagai perilaku sehari-hari ditengah pluralisme DKI Jakarta yang belum tentu bisa menerima semua itu, jadilah pemerintahan Ahok penuh Gejolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun