Inilah yang saya maksud dengan terlahir kembali menjelang usia tiga puluh dan meninggalkan masa remaja-dewasa.Ada gairah baru, ada perspektif baru, ada pengertian dan kebijaksanaan baru yang lahir untuk menggantikan pengertian dan konsep hidup yang dulu.Yang lama telah berlalu digantikan yang baru.
Itu kenapa lingkungan dan pergaulan hidup kita harus sesuai dengan usia.Jika saat anak-anak kita main kelereng, remaja main petasan, saat dewasa bergaullah dengan teman-teman yang sebaya.Ini bukan konsep eksklusif yang coba membatasi diri dari orang lain, maksud saya adalah setiap usia memiliki dunianya sendiri.Sehingga di setiap tahapan usia kita selalu berdiri di tanah dan langit yang baru.Di dunia yang baru kita beradaptasi, dan kita mempelajari hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Memang keindahan masa lalu tidak bisa begitu saja disingkirkan, kalau bisa rasanya ingin kembali ke masa SMA.Tidak ada beban, dan hidup penuh dengan canda dan tawa.Silahkan sesekali bernostalgia.Tapi jangan tenggelam di dalamnya.Hiduplah senyata mungkin.
Jika kita menyadari hal ini, betapa banyak hal baru yang bisa kita resapi, pasti kita merasa terlahir kembali.Tak jadi soal sudah sukses atau belum, karena pencapaian hanya soal salah perbaiki, dan gagal coba lagi.Yang penting itu adalah rasa syukur yang harus terus dimiliki agar bisa melahirkan hal-hal baik dari dalam diri.
Selamat tahun baru untuk teman-teman semua.Kiranya tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan.Semoga tulisan ini bisa memberi kebahagiaan untuk seluruh pembacanya.Mari terus Berbagi, Memberi, dan Menyantuni, berbuat baiklah kepada sesama dan alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H