Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Usia 30 Bukan Saatnya Simpulkan Sukses atau Gagal, Tapi Sudah Terlahir Baru atau Belum

31 Desember 2020   19:25 Diperbarui: 31 Desember 2020   21:17 2512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalaupun Pandji wajib memiliki uang sepuluh kali lipat dari yang dimilikinya saat ini, itu nanti, saat dia sudah tua dan tak bisa bekerja, dan anaknya butuh banyak biaya.

Tentu pemikiran di atas adalah sebuah kebijaksanaan dari seorang bapak yang bisa kita terapkan pada kita-kita yang muda ini.Itu kenapa saat saya berhasil melewati siklus dan fase bergalau ria karena usia yang semakin bertambah ini, saya mendadak tercerahkan dan merasa terlahirkan kembali.

Saya coba ingat masa-masa muda saya saat baru bertunas, ternyata saya adalah orang yang menyebalkan.Bagaimana tidak, saat itu saya baru memasuki usia 20-an, dan di tempat kerja saya suka bertanya usia rekan kerja saya.

Kalau usianya jauh di atas saya tapi posisinya masih sama dengan saya, mendadak saya merasa senang dan sukses,dalam hati saya berujar,"Jika sudah seusianya saya tidak akan seperti dia, saya harus sudah jadi atasan."

Sekarang saat ada beberapa orang muda yang menyebut usianya dengan bangga,"Ah santai aja, aku masih 22 tahun kok, lu usia sekarang berapa bang?" Saya selalu bohong dan jawab bahwa saya dan dia cuman beda satu tahun haha.

Kenapa saya tidak mau menjawab jujur, karena orang muda semacam ini hanya ingin merasa lebih baik saat dia tahu usianya jauh lebih muda tapi ada diposisi yang sama dengan mereka yang lebih tua dalam dunia kerja.

Sungguh sebuah kebanggaan yang semu dan bodoh ! Kebanggan yang dulu pernah saya rasakan.Saya tidak sadar betapa tidak sopan dan menyebalkannya hal itu.

Saya sudah melihat, bahwa mereka yang dulu terlalu bangga dengan kemudaannya pada akhirnya menua dengan biasa-biasa saja.Kalaupun ada beberapa diantara mereka yang melejit, ya itu hanya beberapa, namun tetap bukan kejadian umum yang dialami banyak orang.

Tentu apa yang saya sampaikan ini bukanlah skeptisme atau pesimisme.Namun saya hanya ingin menekankan, jangan terlalu jumawa dengan kemudaanmu, karena suatu hari akan tua juga.Suatu hari kamu akan ada diposisi orang yang kamu nilai dan hakimi.

Maka bersyukurlah untuk kamu yang saat ini masih begitu belia.Kamu punya kesempatan lebih panjang untuk belajar dari orang yang lebih tua dan berpengalaman.

Dan bonusnya adalah, kamu tidak perlu melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan para pendahulu kalian.Lalu bagaimana dengan kita yang saat ini merasa "bukan siapa-siapa yang tidak akan mendapatkan apa-apa menjelang usia 30-an?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun