Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon Puji Vladimir Putin-Jerman, Fahri Hamzah Catut Joe Biden, Ancam Jokowi Pakai HAM?

21 Desember 2020   22:26 Diperbarui: 21 Desember 2020   22:27 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar tribunnews.com

"Kemenangan   dan  akan mengubah peta politik Global. Presiden sebelumnya tidak peduli HAM dan demikianlah watak kaum  Republik Umumnya. Sekarang, di bawah rezim demokrat hukum2 Internasional akan jadi masalah besar. Isu HAM adalah salah satu kunci ke depan." Fahri Hamzah (@Fahrihamzah)

Entah apa yang ada dibenak Fahri Hamzah saat dia memakai kemenangan Joe Biden yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, untuk membangun asumsi yang buruk tentang negara Indonesia. Kutipan diatas adalah salah satu pernyataan Fahri Hamzah yang dilontarkannya melalui akun twitternya.

Tulisan di bawah ini adalah bantahan keras saya terhadap Fahri Hamzah yang coba membangun asumsi bahwa Indonesia adalah negara pelanggar HAM.

"Fahri Hamzah coba mengangkat isu HAM.Fahri Hamzah mengungkit kemenangan Joe Biden sebagai presiden yg konsen pada isu HAM.Lalu Fahri coba menakut-nakuti Indonesia, dengan bahasa "Indonesia tinggal nunggu gilirannya." Pernyataan Fahri seolah ingin mengatakan bahwa Indonesia akan menanggung akibatnya karena telah melanggar HAM.

Pernyataan Fahri ini ada hubungannya dengan kematian enam anggota Front Pembela Islam yang menurut polisi mencoba melakukan penyerangan. Dan polisi pun berusaha melakukan balasan terukur yang menyebabkan kematian ke 6 anggota FPI tersebut.

Sebenarnya karena kebencian pada Jokowi orang-orang seperti Fahri ini coba menggadaikan kedaulatan Indonesia.Lagian saya aneh kalo Amerika diajak bicara HAM.

Itu negara mengurus diri sendiri saja tidak mampu.Kok mau jadi polisi HAM nya dunia.Kok orang-orang kayak Fahri Hamzah seneng banget bawa-bawa Amerika dan PBB ngurusin HAM di Indonesia.

Amerika itu di masa lalu jatuhin bom atom di Jepang dan membunuh banyak orang, belum lagi yang cacat.Masih mau bicara HAM ke Amerika? Lalu bagaimana dengan perang vietnam?

Belum lagi di era modern tentara mereka membunuh banyak orang di timur tengah.Lalu bagaimana Amerika menjadi sekutu Israel dan menyuplai senjata yang dipakai israel untuk menguasai tanah palestina.

Jadi aneh kalau orang seperti Fahri ini jagoin Amerika untuk bicara HAM.Kata Ahok Hamburger kali.

Terus Jerman, sudah deh jangan sok-sokan bicara HAM.Itu negara kan yang bunuh jutaan kaum Yahudi lewat kepemipinan Hitler.Mau ngadu ke jerman dan lembaga kotor macam PBB?

(PBB saya Sebutkan karena beberapa pihak oposisi coba melibatkan lembaga internasional untuk mengusut pelanggaran HAM di Indonesia)

Hadeuh...sejelek-jeleknya negara kita.Saya lebih percaya hukum dan Kepemimpinan pak Jokowi dibanding lembaga-lembaga internasional yang tidak jelas itu.

Berani gak PBB tegas ke Israel? Afrika masih banyak kelaparan.Itu diplomat-diplomat kerjanya apa? Cuman urus politik dan gagah gagahan pakai dasi depan kamera.

Jadi buat Fahri, jangan kau gadaikan negaramu ke lembaga-lembaga internasional dan ke negara-negara barat yg sebenarnya memang ingin kita hancur..."

Tulisan di atas dalah bantahan saya untuk Fahri Hamzah. Pesan saya jagalah kedaulatan Indonesia jangan malah mengundang negara orang lain untuk mengintervensi hukum di negara kita.

Sama halnya dengan Fahri Hamzah, Fadli Zon juga membuat pernyataan tidak berdasar yang tidak menjaga harkat pemimpin di negaranya. Berikut pernyataan Fadli Zon yang akan saya kritisi.

"Putin memang pemimpin hebat. Ia tahu masalah n bagaimana solusinya. Ia mengerti rakyatnya n bagaimana mempersatukannya meskipun ada perbedaan. Beruntunglah org Rusia punya pemimpin spt Putin."Fadli Zon

Untuk menjawab keberatan saya atas pernyataan Fadli Zon yang coba membandingkannya dengan," Apakah Indonesia beruntung dipimpin Jokowi?" Sebenarnya mudah saja cukup lihat gambar dibawah ini.

sumber gambar liputan6.com
sumber gambar liputan6.com
Maka di Twitter saya pun menjawab Fadli Zon," kalau begitu coba pak Fadli pindah ke Rusia lalu kritik Putin Saya pingin lihat hasilnya." Saya jamin Fadli Zon akan hilang dalam waktu 24 jam.

Coba kritik Presiden Rusia seperti anda mengkritik Presiden Jokowi Saya yakin anda akan hilang dari dunia ini dalam waktu 24 jam. Yang saya heran Bukankah Rusia adalah negara komunis, katanya Fadli Zon anti komunis tetapi kenapa memuji presiden yang menerapkan sistem komunis.

 Apakah Presiden Jokowi harus meniru Putin, Apakah Presiden Jokowi harus bertangan besi melenyapkan semua pengkritiknya? Bersyukurlah di negara kita presidennya masih bisa dikritik dan kita aman-aman saja.

Maka saya anggap pernyataan Fadli Zon ini tidak berbobot dan tidak berisi. Coba Fadli Zon jadi turis satu minggu di Rusia lalu kritik Putin Saya ingin lihat apakah dia bisa pulang ke Indonesia atau tidak, palingan tinggal nama saja.

Pernyataan berikutnya dari Fadli Zon yang saya ingin bantah adalah,

"Sangat setuju. Ternyata @KedubesJerman benar2 menghayati dan mengamalkan Pancasila khususnya sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Terima kasih. #IndonesiaHumanRightsSOS

Pernyataan di atas di ungkapkan Fadli Zon lewat akun twitternya untuk menanggapi Kedubes Jerman yang mengunjungi Front Pembela Islam. Tanggapan saya,

Fadli Zon sama saja dengan Fahri Hamzah, mengaku nasionalis tapi menggadaikan kedaulatan negaranya kepada asing. Demi kepentingan politik mereka picik. China saja melawan keputusan pengadilan internasional di Belanda yang memutuskan Laut Cina Selatan bukan milik Cina, di Indonesia anggota DPR nya malah menjual negaranya agar diputus bersalah oleh negara asing.

Sangat kontradiktif, tidak pantas Seorang anggota legislatif mendorong agar negaranya divonis bersalah secara membabi-buta oleh negara asing. Justru Ini adalah pengkhianatan terhadap negara dan bangsa Indonesia.

Harusnya Fadli Zon menjadi benteng agar tidak satupun negara asing boleh mengintervensi hukum di Indonesia. Ini malah kebalikannya, disini malah Fadli Zon lah Yang memprovokasi agar negara asing menyalahkan Indonesia. Sangat memalukan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun