Maka jika Pilpres diadakan hari ini sudah pasti Prabowo Subianto menang. Hanya politik Tingkat Tinggilah yang mampu merubah akhir cerita kemenangan Prabowo. Megawati bersama PDIP tentu tidak rela kalau tahun 2024 mereka tidak lagi berkuasa.
Bahkan Megawati akan rela tidak mencalonkan Puan daripada tidak memenangkan pemilihan presiden sama sekali. Memaksakan Puan Maharani untuk maju sebagai presiden atau wakil presiden adalah sesuatu yang tidak realistis. Puan Maharani sama sekali tidak diinginkan rakyat Indonesia secara mayoritas.
Tapi saya yakin PDIP punya rencana rahasia, yaitu kartu as-nya, dialah Tri Rismaharini walikota Surabaya. Kemungkinan besar PDIP akan menduetkan Ganjar pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Risma. Kalau begini ceritanya Ada kemungkinan Prabowo berdampingan dengan Habib Rizieq.
Jujur melawan duet Prabowo dan Habib Rizieq bukanlah pekerjaan mudah. Jika Prabowo dan Habib Rizieq berduet sulit menemukan komposisi lawan yang bisa mengimbanginya. Tentu ada daerah-daerah yang akan menolak Habib Rizieq.
Tapi di daerah lain pasti ada yang fanatik mendukungnya. Prabowo saat ini adalah menteri dari Jokowi. Tentu Megawati sebagai ketua partai Yang menaungi Jokowi akan berusaha membendung agar Prabowo tidak terlalu populer bahkan kalau perlu menurunkan perolehan suaranya.
Tapi sampai saat ini secara politik formula itu belum terbaca. Pasti banyak politikus yang pusing menghadapi kepopuleran Prabowo. Jika suara untuk Prabowo sudah bulat dari pendukung-pendukung sebelumnya, pertanyaannya sekarang bagaimana memindahkan suara yang diperoleh Jokowi pada Pilpres tahun 2019 pada calon dari PDIP.
Sebab suara yang diperoleh Habib Rizieq hari ini adalah pecahan dari suara untuk Prabowo. Sebab tak sedikit yang kecewa karena Prabowo bergabung dengan Jokowi. Maka kalau Habib Rizieq mencalonkan diri jadi presiden suara untuk Prabowo pasti terbelah.
Sedangkan mereka yang sebelumnya memilih Jokowi tidak akan pernah memilih Habib Rizieq atau Prabowo. Sekarang tinggal Bagaimana memilih sosok yang tepat untuk memindahkan seluruh suara untuk Jokowi di tahun 2019.
Kalau begini ceritanya, Ada kemungkinan Nasdem semakin liar. Partai yang sudah terlihat ingin mencalonkan Anies Baswedan dalam pilpres 2024 ini pasti akan pusing. Sebab elektabilitas jagoannya semakin lama semakin kecil. Seliar Apakah Nasdem, Mungkinkah mereka akan mendekati Habib Rizieq? Sungguh diluar prediksi siapapun kalau sampai itu terjadi.
Atau apakah PDIP dan Gerindra akan berkoalisi dalam pemilihan presiden? Apakah Ganjar pranowo akan berpasangan dengan Prabowo? Atau Prabowo dengan Puan Maharani? Tapi masalahnya Prabowo pasti tidak akan begitu saja mau menjadi wakil presiden. Sebab elektabilitasnya yang paling tinggi.
Sementara partai penguasa pasti juga tidak mau menerima posisi wakil begitu saja. Maka lebih mudah menerima asumsi bahwa Prabowo akan didampingi oleh Habib Rizieq. Tak menutup kemungkinan Anies Baswedan juga bisa mendampingi Prabowo sekalipun elektabilitasnya menurun.