Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Habib Rizieq "Mengkhianati" Anies Baswedan, Kini Unggul Suara, Berpotensi Dampingi atau Melawan Prabowo

20 November 2020   21:19 Diperbarui: 20 November 2020   21:25 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar matamata.com

Kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab membawa perubahan di konstelasi politik Indonesia. Habib Rizieq kini disebut-sebut menjadi salah satu tokoh potensial untuk memenangi Pilpres 2024.

Berdasarkan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research, Habib Rizieq memiliki elektabilitas yang cukup bagus, yakni 9,6 persen. Dia masih kalah dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang ada di posisi pertama. 

Prabowo unggul dengan elektabilitas 22,3 persen, ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni, Senin (16/11). Survei indEX Research juga menunjukkan elektabilitas Habib Rizieq masih di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Elektabilitas Ganjar meleseat dari 9,9 persen pada Februari 2020 menjadi 15,2 persen.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil mengalami penurunan elektabilitas. Elektabilitas Ridwan Kamil turun dari 12,8 persen pada Agustus menjadi 7,8 persen.Sementara itu, Anies dari 13,3 persen (Februari) kini anjlok hanya 4,7 persen. Sandiaga terus turun dari 11,4 persen (Februari) dan kini 5,1 persen.

Nasib Anies Baswedan "Dikhianati" Habib Rizieq

Anies Baswedan yang digadang-gadang menjadi presiden tahun 2024 karena mengisi posisi strategis yaitu Gubernur DKI Jakarta tampaknya harus gigit jari. Bagaimana tidak, keras kepalanya Habib Rizieq dan rekan sejawatnya mengadakan acara yang menyebabkan kerumunan massa langsung menjatuhkan dukungan untuk Anies Baswedan.

Menurut Pemprov DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menghimbau agar Habib Rizieq tidak membuat kerumunan, kalau begitu berarti Habib Rizieq tidak mendengarkan dan "terkesan" menghianati Anies Baswedan.

Ditambah lagi kini suara dukungan untuk Habib Rizieq terus meningkat. Siapa sangka Habib Rizieq akan menjadi tokoh potensial dalam pilpres 2024.

Hasil survei yang dilakukan olen indeEX Research terkait elektabilitas capres 2024. /(ANTARA/HO-indEX Research)
Hasil survei yang dilakukan olen indeEX Research terkait elektabilitas capres 2024. /(ANTARA/HO-indEX Research)
Bahkan suara Anis Baswedan kini ada di bawah Habib Rizieq. Sungguh ironis mengingat beberapa waktu yang lalu Anies Baswedan masih ada di 3 besar tokoh terpopuler. Jika pada pilgub DKI Jakarta yang lalu Habib Rizieq mampu memompa suara untuk Anies Baswedan, tampaknya kini Anies Baswedan harus mengembalikan suara dukungan itu kepada Habib Rizieq.

Sebab dalam video acara Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Habib Rizieq, terdengar sebuah doa yang dipanjatkan agar kelak Habib Rizieq dapat menjadi pemimpin Indonesia. Apalagi melihat hasil survei belakangan ini, bisa jadi Habib Rizieq tergiur untuk maju minimal menjadi cawapres.

Partai Keadilan Sejahtera pasti tidak ragu untuk mencalonkan Habib Rizieq. Demikian juga dengan Gerindra, partai yang tidak punya pendirian ini pasti mau saja mencalonkan Habib Rizieq sebagai wakil Prabowo. Maka kedepan Habib Rizieq tidak boleh diremehkan lagi. Jangan-jangan dukungan untuknya semakin membesar.

Sementara itu Prabowo Subianto tak tergoyahkan. Belum disandingkan dengan wakil saja elektabilitasnya selalu yang teratas. Ternyata pemilihnya saat bertarung dengan Jokowi tidak pindah ke lain hati. Mereka Setia menanti Prabowo mencalonkan diri lagi.

Maka jika Pilpres diadakan hari ini sudah pasti Prabowo Subianto menang. Hanya politik Tingkat Tinggilah yang mampu merubah akhir cerita kemenangan Prabowo. Megawati bersama PDIP tentu tidak rela kalau tahun 2024 mereka tidak lagi berkuasa.

Bahkan Megawati akan rela tidak mencalonkan Puan daripada tidak memenangkan pemilihan presiden sama sekali. Memaksakan Puan Maharani untuk maju sebagai presiden atau wakil presiden adalah sesuatu yang tidak realistis. Puan Maharani sama sekali tidak diinginkan rakyat Indonesia secara mayoritas.

Tapi saya yakin PDIP punya rencana rahasia, yaitu kartu as-nya, dialah Tri Rismaharini walikota Surabaya. Kemungkinan besar PDIP akan menduetkan Ganjar pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Risma. Kalau begini ceritanya Ada kemungkinan Prabowo berdampingan dengan Habib Rizieq.

Jujur melawan duet Prabowo dan Habib Rizieq bukanlah pekerjaan mudah. Jika Prabowo dan Habib Rizieq berduet sulit menemukan komposisi lawan yang bisa mengimbanginya. Tentu ada daerah-daerah yang akan menolak Habib Rizieq.

Tapi di daerah lain pasti ada yang fanatik mendukungnya. Prabowo saat ini adalah menteri dari Jokowi. Tentu Megawati sebagai ketua partai Yang menaungi Jokowi akan berusaha membendung agar Prabowo tidak terlalu populer bahkan kalau perlu menurunkan perolehan suaranya.

Tapi sampai saat ini secara politik formula itu belum terbaca. Pasti banyak politikus yang pusing menghadapi kepopuleran Prabowo. Jika suara untuk Prabowo sudah bulat dari pendukung-pendukung sebelumnya, pertanyaannya sekarang bagaimana memindahkan suara yang diperoleh Jokowi pada Pilpres tahun 2019 pada calon dari PDIP.

Sebab suara yang diperoleh Habib Rizieq hari ini adalah pecahan dari suara untuk Prabowo. Sebab tak sedikit yang kecewa karena Prabowo bergabung dengan Jokowi. Maka kalau Habib Rizieq mencalonkan diri jadi presiden suara untuk Prabowo pasti terbelah.

Sedangkan mereka yang sebelumnya memilih Jokowi tidak akan pernah memilih Habib Rizieq atau Prabowo. Sekarang tinggal Bagaimana memilih sosok yang tepat untuk memindahkan seluruh suara untuk Jokowi di tahun 2019.

Kalau begini ceritanya, Ada kemungkinan Nasdem semakin liar. Partai yang sudah terlihat ingin mencalonkan Anies Baswedan dalam pilpres 2024 ini pasti akan pusing. Sebab elektabilitas jagoannya semakin lama semakin kecil. Seliar Apakah Nasdem, Mungkinkah mereka akan mendekati Habib Rizieq? Sungguh diluar prediksi siapapun kalau sampai itu terjadi.

Atau apakah PDIP dan Gerindra akan berkoalisi dalam pemilihan presiden? Apakah Ganjar pranowo akan berpasangan dengan Prabowo? Atau Prabowo dengan Puan Maharani? Tapi masalahnya Prabowo pasti tidak akan begitu saja mau menjadi wakil presiden. Sebab elektabilitasnya yang paling tinggi.

Sementara partai penguasa pasti juga tidak mau menerima posisi wakil begitu saja. Maka lebih mudah menerima asumsi bahwa Prabowo akan didampingi oleh Habib Rizieq. Tak menutup kemungkinan Anies Baswedan juga bisa mendampingi Prabowo sekalipun elektabilitasnya menurun.

Habib Rizieq bisa jadi dinilai terlalu ekstrem sehingga tidak menguntungkan Prabowo di beberapa daerah. Maka paling aman adalah memajukan Anies Baswedan sebagai wakilnya. Hanya saja tampaknya posisi presiden yang ditargetkan untuk Anies Baswedan sudah pupus. Paling bisa Anies Baswedan menjadi wakil presiden.

Sementara jika harus bertarung melawan Prabowo, komposisi Ganjar dan Risma adalah yang paling memungkinkan untuk mengalahkan Prabowo beserta pasangannya. Sebab Risma bisa menarik suara perempuan di Indonesia. Dan itu bisa sangat mempengaruhi perolehan suara.

Namun untuk hari itu Ganjar dan Risma harus bekerja keras. Mesin partai benar-benar harus bergerak dari sekarang. Sebab setelah dua periode dipimpin presiden dari kalangan sipil, bisa jadi banyak masyarakat yang rindu Indonesia dipimpin dari kalangan militer. Dan sudah tentu ini menguntungkan Prabowo.

Salam Damai...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun