Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kenapa Tulisan Ini Tidak Jadi Artikel Utama? Kritik Untuk Admin!

17 Juli 2020   12:45 Diperbarui: 17 Juli 2020   19:49 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya saya sudah menulis alasan kenapa saya tidak mempublikasikan satupun artikel saya dengan topik gaya hidup.Salah satu alasannya adalah karena saya tidak mengerti selera admin Kompasiana, atau bagaimana kriteria artikel mendapat label artikel utama belakangan ini.Okelah, menjadikan sebuah tulisan dapat label artikel utama atau tidak adalah admin, mereka berhak penuh atas hal itu.

Tapi kriteria artikel utama harus terseragamkan dalam selera admin.Jujur menurut saya, admin yang dulu, atau katakanlah cara kerja admin Kompasiana yang dulu jauh lebih baik di mata saya dalam hal mengkurasi artikel.Saya tidak tahu sekarang ini adminnya siapa, admin barukah? Atau admin lama tapi memang punya kriteria baru dalam menjadikan suatu tulisan dapat label artikel utama.

Yang manapun alasannya, menurut saya tidaklah menjawab kekacauan dalam kurasi artikel di Kompasiana.Karena menurut saya cara pelabelan menjadi artikel utama sangat random dan sulit dipahami.Buat apa admin bikin acara live bareng kompasianer, memberi tips pada kompasianer agar sebuah tulisan bisa jadi artikel utama, kalau indikator yang diberikan admin dikacaukan oleh kinerja admin sendiri.

Dulu saya bisa nebak satu tulisan yang akan jadi headline/Artikel Utama, sekarang? Saya gak ngerti.Saya curiga, karena tulisan kompasianer centang biru langsung otomatis jadi artikel pilihan, para admin ini tidak membacanya dulu.Saya gak menuduh ya.Tapi faktanya banyak artikel yang menurut saya punya semua kriteria menjadi artikel utama tapi hanya jadi pilihan.

Bahkan ada artikel yang sudah ditulis beberapa hari yang lalu, dapat label artikel utamanya baru hari ini.Tapi artikel yang baru terbit jadi artikel utama.Memangnya antrian tulisan yang bakal jadi artikel utama sebanyak itu ya sampai harus nunggu berhari-hari? Tapi kenapa ada tulisan yang baru diupload malah jadi artikel utama? Membingungkan.

Saya sebenarnya malas bahas ini, sampai tadi saya baca tulisan Andri Mastiyanto, berjudul "Menulis Itu Sulit! 7 Langkah Mudah Menjadi Penulis Pemula." Menurut saya tulisannya sangat komplit, sangat bagus dan bermanfaat, tapi kenapa tulisan yang ditulis pada tanggal 12 Juli 2020 itu hanya mendapat label pilihan?

Ada yang salah disini.Apa benar ada admin baru yang malas membaca? Atau admin lama yang teledor karena banyak artikel kompasianer centang biru yang langsung masuk kolom pilihan sehingga admin merasa tidak perlu membacanya?

Apakah karena dirasa tulisan tersebut tidak membawa sesuatu yang baru? Padahal zaman dulu, jika ada sebuah tulisan yang di dalamnya terdapat unsur pengalaman akan menjadi nilai lebih untuk dipilih menjadi artikel utama. Misalnya tulisan mas Bambang Setyawan yang penuh dengan unsur reportase di lapangan, karena beliau memang sehari-hari bergelut dengan kaum dhuafa.

Tulisan model begitulah yang membawa beliau memenangkan gelar BEST IN CITIZEN JOURNALISM & PEOPLE CHOICE 2016   .Sekarang tulisan reportase dilapangan begitupun kurang dihargai.Saya tunjukkan satu bukti saja.

Screenshoot kompasiana (dokpri)
Screenshoot kompasiana (dokpri)
Jaman dulu tulisan begini pasti jadi artikel utama, kenapa? Karena punya nilai lebih, yaitu ada reportase di dalamnya, ada penggalian pada kondisi di lapangan.Bukan modal ngutip media online doang. Demikian juga dengan tulisan Andri Mastiyanto, beliau adalah blogger dan kompasianer yang sudah memenangkan puluhan blog competition.

Kalau saya yang nulis wajarlah tidak dikasih label artikel utama, tapi kalau yang menulisnya seseorang yang sudah terbukti bisa memenangkan banyak blog competition dan aktif dalam berbagai aktivitas blogging, masak sih tidak ditaruh di tempat sepantasnya.Pasti yang menulis punya integritas yang layak dipertimbangkan. Pasti dia menulis topik itu karena melihat banyak kompasianer baru, mungkin dia ingin memberi tips.Bukankah itu bagus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun