Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perubahan Sejati Terjadi Saat Kupu-Kupu Jijik Melihat Ulat

25 Mei 2020   21:04 Diperbarui: 17 Juni 2020   13:59 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun pohon yang banyak ulat bulunya akan rusak dan rontok.Kalau si ulat mengenai manusia maka manusia itu akan gatal.Maka ulat bulu bukanlah spesies yang dicintai, atau cocok untuk dipelihara.

Tapi saat seekor ulat bulu bermetamorfosa menjadi kupu-kupu, bukan hanya tampilannya yang berubah.Nature (sifat alami) dalam diri si ulat juga berubah.Sehingga selera sang ulat berubah.

Dari yang tadinya rakus, makannya daun, menjadi makhluk yang bangsawan.Kini dia meminum saripati bunga, dan membantu penyerburkan pada bunga.Sehingga bunga yang disentuhnya akan merekah indah.Kupu-kupu banyak disukai banyak orang dan sering jadi objek foto karena keindahannya.

Saat seekor ulat berubah menjadi kupu-kupu, terjadi perubahan kodrat.Ulat tidak membawa sifatnya pada diri kupu-kupu.Melainkan telah terjadi perubahan selera pada diri si ulat.

Dari yang tadinya rakus memakan daun, kini sebagai kupu-kupu dia terbang dan tertarik dengan pesona mahkota bunga.Dari yang tadinya berselera rendah menjadi berselera tinggi.

Demikian juga dengan manusia yang mengalami perubahan sejati, nature atau kodratnya juga harus berubah.Perubahan sejati itu bukan seperti ini,misal, yang tadinya makan tiga piring, jadi dua piring,tapi di dalam dirinya orang tersebut menahan-nahan biar tidak makan.

Atau yang tadinya merokok terus berubah tidak merokok tapi sebenarnya dia menahan diri biar tidak merokok.Kalau begini kondisinya, tinggal nunggu waktu saja agar orang tersebut kebobolan.Kembali makan tiga piring dan merokok.

Perubahan diri itu sejatinya adalah perubahan nature, kodrat dan juga selera.Sehingga saat seorang yang dulunya merokok melihat rokok, ya merasa biasa saja.Dia tak perlu bertarung melawan hawa nafsunya untuk merokok.Karena sudah terjadi perubahan selera, seperti yang dialami ulat saat menjadi kupu-kupu.

Jika si kupu-kupu bisa mengingat dirinya di masa lalu yang adalah ulat, pasti dia merasa jijik.Pasti dia tak habis pikir kenapa dulu bisa begitu rakus dan merusak dedaunan.Inilah perubahan sejati yang harus dialami setiap manusia.

Manusia harus berjuang mengubah nature, kodrat dan seleranya.Agar menjadi manusia yang membawa kebaikan bagi sesama.Jika di dalam diri manusia sudah baik, maka tidak ada kemunafikan atau kebohongan pada kebaikan yang dimunculkannya.

Terimakasih untuk semua teman yang sudah membaca tulisan ini.

Penikmat yang bukan pakar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun