Kalau kita menonton pertandingan olahraga, adakalanya kemenangan lahir bukan dari strategi atau skill para pemain. Bahkan yang membuatnya lebih ironis, kemenangan tim bisa buyar karena momen yang kalau dianalisis ternyata tidak direncanakan tim lawan.
Dalam sepak bola misalnya, di menit akhir sering terjadi penalti dan menghancurkan kemenangan yang sudah berada depan mata. Dalam olahraga lain seperti golf, bulu tangkis, atau basket misalnya, pasti ada pukulan atau tembakan yang tak direncanakan tapi berhasil memberikan poin serta kemenangan.
Kebetulan beberapa bulan yang lalu area kerja kami kedatangan direktur utama. Maka kami para sales berkumpul, agendanya ya mendengarkan sepatah dua patah kata dari si direktur.
Setelah membahas ini dan itu, sebelum menutup dia meminta kami untuk memperbaiki aktivitas harian kami. Karena itu sangat menentukan hasilnya. Lalu dia berkata,”Jangan hanya berharap lucky shoot, tapi daily activity-nya berantakan.”
Direktur itu melanjutkan, ”Memang bisa aja kalian beruntung tanpa ditawarin tiba-tiba ada orang yang bingung nyimpen duitnya ke mana lalu pengen investasikan di kita, tapi paling berapa yang gitu? Hasilnya jauh lebih besar kalau kalian bikin dan jalankan daily activity. Ketemu orang, kunjungan, hubungi nasabah lama dan sebagainya.”
Dari cerita saya di atas faktor lucky shoot ternyata tidak hanya ada di dunia olahraga. Dalam dunia kerja juga kita mengenal istilah ini.
Kalau diartikan secara harfiah artinya memang “tembakan keberuntungan” tapi dalam berbagai konteks artinya adalah orang yang mengharapkan keberuntungan tanpa usaha dengan momen yang tak terduga.
Belakangan ini di grup WhatsApp yang saya ikuti, beberapa orang mulai sering membagikan link dari berbagai toko online. Intinya, semakin banyak orang yang klik linknya semakin besar kesempatan orang tersebut untuk dapat kupon atau voucher, nilainya ada yang satu juta hingga dua juta.
Dan kita juga bisa ikut untuk mendapatkan hadiah tersebut. Biasanya saya abaikan, bahkan saya tak pernah klik link yang begituan. Tapi beberapa waktu yang lalu pas ada teman yang membagikan link seperti itu saya langsung komen sambil bercanda.
”Giveaway, terus model share link gitu, gak tahu kenapa aku gak pernah minat buat klik. Aku terlalu skeptis hari gini masih bisa dapat duit dan barang dari hal-hal begituan.Yang realistis aja. Mau sesuatu ya kerja terus nabung.”
Lalu teman saya menjawab,”Iya Bor gak apa-apa semua juga pilihan.”