Beberapa waktu yang lalu saya menghadiri pernikahan seorang sahabat. Ada rasa haru hinggap di dada. Bagaimana tidak, dulu kita galau bersama, ngomongin cewek sampai lama. Kini, dia akan menjalani status barunya.
Saat saya hadir pada resepsi pernikahannya, saya mendapat kesimpulan, resepsi pernikahan adalah love universe. Jadi bukan hanya superhero dan setan saja yang ada universe-nya ya haha. Kenapa love universe? Ya karena di tempat itulah setiap orang berpikir tentang kisah cintanya.
Ada yang berharap dapat pasangan, kepengin segera nikah juga, pengen dikasih kepastian, berapa biaya nikahnya, vendornya dari mana, hingga bertanya-tanya kapan akan dilamar pacar. Bukan argumen yang kuat juga sih untuk menjelaskan kenapa resepsi pernikahan itu saya sebut love universe. Okelah better than forgive, forget!
Lah? Kok? Malah ngasih quote? Eh maksud saya "lupain saja, enggak penting juga".
Oke langsung saja, pelajaran apakah yang bisa kita dapatkan saat hadir ke sebuah resepsi pernikahan.
1. Menambah Pengetahuan Soal Konsep Pernikahan
Buat kita yang pengin nikah, semakin sering datang ke resepsi pernikahan, justru itu semakin bagus. Kita bisa pelajarin konsep sebuah pernikahan. Mula dari bagaimana dekorasinya, pakaian pengantinnya, gedungnya, makanannya hingga biayanya.
Jadi datang bukan cuman jadi undangan, tapi jadi pengamat juga. Kan lumayan tuh buat nambah wawasan. Kalau pas datang ke sebuah pernikahan terus jatuh cinta sama konsepnya, yaa nanti tinggal tanya ke pengantinnya pakai jasa EO mana dan berapa biayanya. Lumayan kan bisa jadi referensi nyata. Jadi, pas mau nikah sudah ada gambaran deh.
2. Orang yang Serius Pasti Enggak Pacaran Lama-Lama
Pernah enggak sih kalian mengenal orang yang pacarannya lama tapi enggak nikah-nikah?Â
Nih, biasanya ya kelamaan pacaran malah gagal nikah. Satu hal yang dapat kita pelajari saat melihat pengantin dalam sebuah resepsi adalah bagaimana dua orang dipersatukan.
Kebanyakan orang yang saya kenal, menikah tanpa pacaran lama-lama. Ada yang tiga bulan pacaran langsung nikah, ada yang dua tahun juga nikah. Yang pacaran hampir delapan tahun malah enggak nikah-nikah, justru yang ada malah putus nyambung.Â
Altar pernikahan adalah ujian terakhir untuk membuktikan mana hubungan yang serius dan mana hubungan yang cuman main-main. Jadi, jangan bangga deh pacaran lama-lama.

Sepasang kekasih selalu memiliki perbedaan, kadang perbedaannya begitu mencolok. Ada pasangan yang prianya jelek tapi sang wanitanya cantik. Adapula yang wanitanya biasa saja tapi si prianya tinggi, gagah dan tegap. Salah satu atau keduanya dari yang menikah bisa secara tampilan biasa saja, namun mereka lebih dulu menemukan teman hidupnya.
Sementara di luar sana ada begitu banyak pria tampan dan wanita cantik semampai, namun masih sendiri, jomlo, sampai untuk menemukan pacar saja harus ikutan acara TV. Ini membuktikan bahwa jodoh itu memang berasal dari Tuhan. Jadi belum tentu yang cantik dan tampan cepat dapat pasangan.
4. Ciri-Ciri Orang yang Mudah Dapat Pasangan Hidup
Coba perhatikan, mereka yang berhasil mendapatkan teman hidup biasanya enggak ribet dan neko-neko. Banyak orang punya tampang dikit saja, tapi milih-milihnya ituloh minta ampun. Ya harus berduit, tingginya lebih dari dia, dan bla la bla.
Lihatlah, orang yang kebanyakan maunya, banyak nuntut, terlalu ngejelimet menentukan pasangan hidup biasanya malah enggak dapat-dapat. Diajak berjuang dikit, ngomongnya enggak mau diajak susah. Kurang berisi dikit, dianggap kurang ideal.
Terbukti ya, mereka yang melihat seseorang bukan hanya dari tampilan, mereka yang melihat seseorang dari usahanya dan bukan hartanya, akan lebih mudah dapat pasangan. Padahal kalau dipikir secara logika, uangnya dari mana ya....
Tapi itulah hebatnya, karena enggak ribet, resepsi pernikahan ya sesuai budget saja.
5. Menikah Membuat Hidup Lebih Terarah
Banyak orang mengaku, hubungan mereka lebih bahagia saat sudah menikah dibandingkan saat pacaran. Kalau dipikir-pikir, ya ada benarnya memang, saat pacaran ada banyak hal dibatasi. Saat sudah menikah, semua jadi milik bersama.
Juga, pengakuan beberapa rekan, setelah menikah mereka merasa hidupnya lebih terarah, uang hasil kerja juga lebih jelas ke mana juntrungnya.
Saat menikah mereka juga bisa mencapai impian bersama. Malah yang tadinya tidak bisa kredit mobil, tapi karena kerja bersama, dengan double income, maka kunci mobil dambaan bisa ada di tangan.
Penulis belum menikah. Artikel ini adalah rangkuman dari hasil diskusi bersama teman, juga pendapat pribadi.Â
Oke.... kok saya jadi serius gini sih? Haha.
Itulah lima pelajaran yang dapat saya petik dari sebuah resepsi pernikahan.
6. Nostalgia dan Ternyata Semua Tak Lagi Sama
Setiap kali saya berkumpul di resepsi pernikahan teman dengan kawan-kawan di kampus dulu, ada hal yang selalu saya renungkan dengan sedikit haru, bahwa benarlah semuanya juga akan berlalu, masa-masa muda perlahan-lahan akan lenyap.
Dulu kami petakilan dan punya hasrat bermain yang tinggi. Tapi saat berkumpul di resepsi pernikahan teman, setiap kawan sudah punya prioritas yang hidup yang berlawanan.
Saya yang masih lajang akan berbeda dengan kawan karib saya yang bahkan baru kemarin sore menikah. Akan sulit untuk kembali nongkrong bersama karena setelah menikah keluarga adalah priorotasnya.
Maka pertemuan di pernikahan teman ibarat momen melepas kangen walau sekejap. Saya jadi belajar tentang pentingnya kebersamaan, karena ada perpisahan menanti di depan untuk setiap ikatan dan keakraban. Sebab tak ada pesta yang tidak usai.
Penikmat yang bukan pakar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI