Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Alasan Kenapa Orang Dewasa Suka Menonton Upin & Ipin

3 Juni 2017   06:21 Diperbarui: 15 April 2019   15:00 11544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar (TribunTravel.com)

Setiap orang yang mengenal televisi pasti kenal dengan serial televisi animasi yang satu ini. Menurut informasi yang saya dapat dari Wikipedia, Upin & Ipin adalah serial televisi animasi anak-anak yang dirilis pada tanggal 14 September 2007 oleh Les' Copaque Production Sdn Bhd (organisasi pembuatan animasi 3 dimensi di Malaysia) dan disiarkan oleh TV9  (sebuah stasiun televisi swasta ). 

Awalnya film ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar lebih mengerti tentang ramadan, namun siapa sangka serial animasi ini ternyata begitu disukai oleh banyak penonton sehingga  Ketika musim keduanya disiarkan pada musim Ramadan 2008, dilaporkan sejumlah 1.5 juta penonton menonton kartun animasi ini di TV9 hingga menjadikannya seri kartun kedua penonton terbanyak di pertelevisian Malaysia setelah Doraemon (1.6 juta orang). 

Untuk lebih lengkapnya tentu-teman-teman dapat membaca penjelasan tentang serial animasi Upin & Ipin ini di Wikipedia atau berbagai literatur lainnya. Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin menjelaskan kesan pribadi siaya selama menjadi penikmat serial animasi Upin & Ipin yang tayang di MNCTV ini.

Saya lupa kapan tepatnya saya menonton serial Upin & Ipin, tapi yang jelas setelah bertahun-tahun saya masih tetap suka menontonnya. Pagi-pagi sebelum pergi kerja, siang hari saat libur, hingga sore hari saat saya sedang di rumah saya selalu menonton serial animasi yang satu ini. Padahal kalau dipikir-pikir seharusnya saya bosan, karena kebanyakan ceritanya itu-itu saja dengan episode yang diulang-ulang. 

Tapi seperti menikmati cerita kartun Spongebob squarepants yang dulu selalu saya tonton sebelum pergi ke sekolah, demikian pula saya menikmati cerita Upin & Ipin, padahal kalau dipikir-pikir sekali lagi, ceritanya yaitu itu-itu saja. Tidak seperti mencintaimu tanpa sebuah alasan yang tak bisa ditemukan, tentu saya punya alasan yang pasti kenapa bisa begitu menikmati serial Upin & Ipin ini. Tanpa berpanjang lebar saya akan coba jelaskan secara detail, jangan lupa seduh kopinya..

1. Kisah Upin & Ipin Membawa Penonton Kembali Bernostalgia

Pantaslah menurut saya serial  Upin & Ipin dinobatkan sebagai animasi terbaik pada tahun 2011, karena serial ini menurut saya adalah wujud nyata dari ide sederhana yang diterjemahkan dalam kreativitas yang berkelas. Salah seorang kreator Upin & Ipin  sendiri pernah berkata,"Aspek kebudayaan Malaysia yang berlatarkan sebagai sebuah kampung yang sederhana pasti dapat menarik minat pasar internasional. Seperti pada kartun animasi Doraemon asal Jepang yang laris di seluruh dunia meskipun berlatarkan budaya setempat dan bukannya budaya internasional." 

Tentu ini adalah sebuah ide sederhana namun mahal, bagaimana ternyata cita rasa lokal adalah sebuah market yang amat potensial di dunia internasional. Semoa ke depannya serial animasi kita juga bisa mendunia dengan cerita serta budaya lokalnya ya. Nah kembali pada kisah Upin & Ipin, yang membuat saya secara pribadi sangat menyukai serial ini adalah kisahnya yang menyajikan masa kanak-kanak yang murni dan apa adanya.

Bukan bermaksud merendahkan, tapi menurut saya beberapa serial animasi Indonesia masih terlalu "memaksa" dalam proses penceritaannya. Contoh, misalnya ada seorang anak kecil yang nakal, lalu tiba-tiba datanglah sesosok orang tua menceramahinya. Memang niatnya baik sih, ingin menjadikan sajian televisi sebagai "media dakwah", tapi jatuh-jatuhnya serial animasi tersebut bukan lagi menyajikan cerita, melainkan seperti sebuah sajian yang monoton dengan dialog yang terkesan mendoktrin penonton. 

Berbeda dengan Upin & Ipin, kisah mereka saya lihat coba disajikan dengan senatural mungkin, sebagaimana adanya anak kecil yang lucu, polos, nakal, dan suka bermain. Ternyata dengan menyajikan kisah anak-anak tanpa berusaha menjadikan "nilai-nilai" sebagai pesan utama yang ingin disampaikan, serial Upin-Ipin malah menganut banyak sekali nilai kehidupan. Nilai-nilai sederhana yang untuk ukuran anak kecil ternyata sangat berharga.

Seperti video di atas, yang adalah salah satu episode Upin & Ipin, saat itu cikgu (ibu guru) meminta upin dan teman sekelasnya untuk mempersembahkan sebuah penampilan di hari anak dunia yang dihadiri langsung oleh seorang wanita perwakilan unicef (United Nations Children's Fund). 

Apa yang disampaikannya sih biasa, sesuatu yang sudah sering kita dengar dari para pakar seperti kak Seto Mulyadi dan berbagai tokoh lainnya. Tapi jadi teramat berkesan karena pesannya disampaikan dengan cara yang "sangat anak-anak". Yaitu dengan bernyanyi sambil menari "boria suka-suka". Sebagai orang dewasa hal itu seperti merangsang kembali ingatan kita untuk kembali mengingat masa kecil yang memang penuh dengan kelucuan. Itu sebab tak heran kalau ada banyak juga orang dewasa yang suka dengan  serial ini. Saya pribadi seperti dibawa kembali merasakan atmosfer dan sensasi menjadi anak-anak setiap kali menontonnya.

2. Persahabatan yang Indah Sekalipun Berbeda-beda 

Upin dan Ipin merupakan sepasang kembar berusia belia yang tinggal bersama Kak Ros dan Mak Uda (biasa dipanggil Opah) di Kampung Durian Runtuh setelah kematian kedua orangtua mereka sewaktu masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, di mana mereka berteman dengan banyak teman yang bermacam-macam tingkah lakunya, seperti Mei Mei  (etnis China) yang imut dan berkepribadian cerdas, Jarjit Singh (etnis India) yang gemar membuat humor dan membuat pantun, Ehsan yang cerewet dan suka makan, Fizi si orang melayu (sepupu Ehsan) yang penuh keyakinan diri tetapi suka mengejek orang lain, dan Mail yang berkemampuan untuk berjualan, suka melamun dan mengantuk karena ia berjualan ayam semalaman dan pandai berhitung. Kampung Durian Runtuh juga didatangi oleh seorang gadis bernama Susanti yang merupakan pindahan dari Jakarta, Indonesia.

Inilah yang menjadi nilai positif serial Upin Ipin. Persahabatannya begitu alami, tidak dibuat-buat, saat mereka harus bertengkar mereka bertengkar, saat mereka saling mengejek mereka  mengejek, dan saat itu semua terjadi tidak ada sosok yang datang dengan tiba-tiba lalu memberi nasehat ini dan itu. Sang pembuat serial ini pandai menjaga kealamian masa kanak-kanak. 

Hal begini tentu membuat kenangan akan masa kanak-kanak diputar kembali dalam pikiran, dan itu indah sekali. Bahkan saya pernah menulis status di Facebook agar Indonesia belajar dari persahabatan Upin Ipin dan teman-temannya dalam menjaga keberagaman, lalu Pepih Nugraha, mantan wartawan Kompas dan pendiri blog Kompasiana sampai meminta ijin untuk meng-copy paste nya. Karena bagi kita yang sering menontonnya pasti bisa merasakan atmosfer damai yang terbangun secara natural dari serial ini. Itu sebab tak salah kalau Indonesia menjadi pasar ekspor utama untuk seri kartun Upin & Ipin.

3. Bukan Hanya Tentang Upin & Ipin 

Selain karena kisahnya yang sederhana dan menampilkan kehidupan sehari-hari, tokoh-tokoh dalam serial Upin Ipin pun sangat menarik untuk ditonton. Misalnya kehidupan Tok Dalang, seorang tua yang begitu akrab dengan Upin & Ipin. Saat kedua bocah kembar itu ada masalah dan perlu bertanya sesuatu Tok Dalang selalu hadir sebagai kakek yang memberi solusi. Saya sangat suka melihat hubungan Tok Dalang dengan Upin Ipin karena mereka mencerminkan hubungan yang hangat.

Tok Dalang adalah tokoh serba bisa dan terkenal di kampungnya. Dia memiliki kebun durian yang luas serta hobi berternak. Upin Ipin sendiri suka sekali menolong dan membantu Tok Dalang jika diperlukan. Ada lagi uncle Muthu yang adalah keturunan India sama halnya dengan Jarjit, sehari-harinya dia berjualan makanan dan minuman di kampung Durian Runtuh, saat episode piala dunia orang-orang di kampung durian runtuh semua nonton bareng di kedai Muthu, sungguh sebuah cerita yang bikin saya kangen sama suasana kampung saat saya masih tinggal di Pekanbaru. 

Saya juga sosok Opah yang selalu dengan sabar memberi kasih sayangnya untuk Upin & Ipin saat mereka sering dimarahi oleh Kak Ros. Ros sendiri adalah kakak yang galak dan sering marah karena kenakalan Upin Ipin, namun sebenarnya menyayangi kedua adiknya tersebut. Ada lagi sosok Ah Tong, yang kerjanya mengumpulkan barang rongsok, dan yang tak kalah pentingnya adalah Cikgu (ibu guru) yang dengan sabar selalu mengajar Upin serta sahabat-sahabatnya agar jadi anak yang pandai.

Sumber Gambar (D - Funny Blog - blogger)
Sumber Gambar (D - Funny Blog - blogger)
4.Cerita Kreatif, Kemewahan Animasi, Serta sisi absurd yang Menyenangkan

Tak melulu mengambil latar belakang perdesaan, para pembuat serial ini juga kreatif dalam mengkolaborasikan para tokoh dengan cerita yang imajinatif. Contohnya dalam episode bajak laut, ultramen, dan episode "dulu dan sekarang" yang menceritakan bagaimana orang dulu dan orang sekarang hidup. 

Nah yang membuat serial ini enak ditonton adalah bagaimana tiap dialog dan pesannya disampaikan dengan animasi yang hidup (tidak kaku). Saya yakin orang-orang dibelakang serial ini adalah sosok-sosok yang jenius. Saya suka sekali animasinya yang membuat dialog serta cerita jadi tidak monoton. Serial ini sangat memperhatikan detail dan perfect dalam tiap penceritaannya. 

Mungkin hal ini bisa dicontoh  oleh animator Indonesia, karena yang saya lihat beberapa serial animasi tanah air masih begitu kaku dan secara penceritaan masih terlalu dewasa dan "maksa" dalam penyampaian pesan-pesannya. Sisi lain yang selalu bikin saya tertawa adalah sosok Rambo, ayam milik Tok Dalang yang hobi mencuri sendal, lalu adalagi si katak kuning, seringkali, binatang-binatang dalam serial Upin & Ipin melakukan adegan serta ekspresi-ekspresi yang absurd (kadang bertingkah laku seperti manusia) tapi justru disitulah terlihat betapa luwesnya serial ini. Tentu semua itu membuat saya sebagai penonton amatlah terhibur.

5. Layak Untuk Dikonsumsi Semua Umur

Saya sudah banyak menemukan baik orang dewasa atau anak-anak yang menonton serial ini. Itu sebab tak salah kalau serial Upin & Ipin di Indonesia menuai banyak pujian dari kritikus di Indonesia, misalnya Fadil Abidin dari koran Analisa yang mengomentari bahwa kartun ini mengandung pendidikan serta unsur Islam, seperti menghormati sesama kawan yang berbeda kaum dan agama sehingga watak-wataknya bukan saja terdiri dari orang Melayu, Cina dan Tamil, bahkan juga orang Indonesia. 

Bahkan untuk sambutan perayaan Hindu Nyepi di Bali pada Maret 2010, tersiar kabar tentang gambar patung ogoh-ogoh yang dilaporkan menyerupai Upin & Ipin. Pembuatan ogoh-ogoh berupa Upin dan Ipin ini dilaporkan menelan biaya 4 juta rupiah. Facebook sendiri mengumumkan dalam hasil penelitian Memologi bahwa halaman Upin & Ipin merupakan halaman watak fiksi yang paling terkenal di Facebook seluruh dunia sepanjang tahun 2011. 

Pada tahun 2012, Upin & Ipin merupakan kata pencarian kunci yang paling sering digunakan oleh pengguna Google Malaysia dalam kategori Tayangan TV menurut Google Zeitgeist. Lalu pada 7 Maret 2013, UNICEF cabang Malaysia memilih karakter Upin dan Ipin sebagai Duta UNICEF Malaysia, dengan harapan dapat membantu memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak-anak.

Tak ubahnya sosok fiktif dalam animasi Disney yang banyak menginspirasi anak-anak di dunia, karakter Upin & Ipin serta sahabat-sahabatnya  juga telah jadi icon sebagai pembawa pesan damai dan simbol perjuangan untuk anak-anak agar hak-hak mereka terpenuhi. Ouh ya tentu saya tidak bisa ceritakan semua kesan saya selama menonton serial ini, karena bisa kepanjangan, jadi tonton sendirilah ya. 

Tapi sosok yang saya suka itu Jarjit karena lucu dan gokil, terus Mail karena naluri bisnisnya yang luar biasa. Saya yakin kalau setiap sosok anak-anak dalam serial Upin & Ipin dibikin serial atau film nya sendiri pasti akan sangat menarik. Betul, betul, betul ?

Sumber: Wikipedia

Bandung 03/06/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun