Benarlah pilihan saya untuk hadir di Lapangan Gasibu, yang tepat terletak di depan Gedung Sate sudahlah tepat. Saya datang kira-kira pukul delapan belas kurang sedikitlah seingat saya begitu. Saat saya datang, jalan yang ada di depan Gedung Sate ditutup. Karena ternyata pihak polisi memang memberi waktu sampai pukul 18:00 tepat.Â
Saat saya datang sebenarnya orang sudah banyak, sambil membacakan lilin, mendengarkan pembacaan puisi, dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Karena dari awal memang saya datang tanpa sedikit pun ingin menjadikan momen tersebut sebagai bahan tulisan, makanya foto-foto yang saya bagikan di sini mungkin akan pas-pasan hasilnya.Â
Tapi pas saya posting salah satu videonya (yang juga apa adanya) di Instagram, si pakar fiksi Surealis Livia Halim coment, tentu tanpa sedikit maksud pun untuk request, biar saya tulis di Kompasiana. Ya sudahlah saya pikir apa salahnya juga ditulis di sini. Kembali ke topik, saat saya datang peserta sih sudah banyak. Tapi luar biasanya semakin malam justru peserta semakin membeludak dan membuat aksi damai itu menjadi meriah.
Biar videonya bisa masuk ke tulisan ini, mau tak mau saya harus upload dulu videonya ke youtube. Lagu-lagu yang dinyanyikan sebenarnya ada banyak, ada juga yang diulang-ulang, seperti lagu Halo-Halo Bandung, Garuda Pancasila, Tanah Airku dan lagu Indonesia Raya. Jujur saya merinding mendengar sebegitu masyarakat dari berbagai jenis profesi, agama, gender, dan usia dengan kompak dan tanpa jaim-jaim dengan lantang turut bernyanyi lagu-lagu nasional. Sungguh sebuah pemandangan yang jarang dan entah kapan lagi dapat ditemui.
Karena acaranya sebenarnya hanya sampai pukul enam sore, yang saya lihat para panitia dan orator (kalau ada) sebenarnya yang saya lihat sudah tak ada di tempat. Tapi karena cahaya lilin semakin malam semakin indah dan jumlah cahanya terus bertambah dengan kedatangan peserta lain, dengan sendirinya dan spontan saja para peserta bernyanyi yang diikuti oleh seluruh peserta aksi damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H