Sisi Keilmuan yang Juga skan Menolongmu di Depan Dosen Pembimbing
Saya pastikan tantangan paling besar adalah meyakinkan dosen pembimbing. Saat kamu sudah membuat draft latar belakang masalah, dengan kondisi mahasiswa yang bimbingannya antri, percayalah dosen pembimbing kamu tidak akan membaca dengan seksama draft yang kamu kasih. Ada banyak maksud yang tak akan dia tangkap, ada banyak hal terlewat karena dosen pembimbing kita itu bacanya buru-buru. Tahu-tahu sudah ada banyak coretan untuk direvisi, lalu tiba-tiba dia mempertanyakan ini itu.
Nah pada saat dia mengajak diskusi, itulah momentum kita untuk meyakinkan dia agar topik yang kita ajukan diterima dan kita bisa membahasanya pada bab selanjutnya. Masa mau di bab satu terus. Apa yang kita tulis tak bisa menolong dirinya sendiri, kita harus cakap saat berdiskusi dengan dosen pembimbing. Itu sebab kalau kita tidak menguasai sisi keilmuannya, kita akan tergagap-gagap dan tak akan mampu meyakinkan dosen pembimbing kita.
Menurut kita sih kita sudah mengajukan masalah yang layak untuk diteliti tapi karena dosennya baca sekilas maksud kita tidak sampai ke dia. Tapi saat harus meyakinkan dia kita pun tak mampu. Kalau sudah begini kitalah sebagai peneliti yang terlihat tidak meyakinkan. Dengan menguasai sisi keilmuannya, contohnya tentang teori logo sebuah perusahaan, maka kita bisa meyakinkan bahwa logo perusahaan AÂ ini layak untuk diteliti. Dengan modal itu kita bisa menggiring dosen pembimbing kita itu untuk memahami dan setuju dengan apa yang kita maksud.
Jadi kalau hanya untuk IPK tinggi kita harus belajar, saya berani bilang kita harus sepuluh kali lebih giat belajar kalau mau bisa menyelesaikan skripsi yang sulit tapi tidak sampai tersesat dalam kebingungan sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI