Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menulis Konten yang Market Oriented, Kenapa Tidak?

24 Oktober 2016   21:31 Diperbarui: 15 April 2019   14:23 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini saya sedang mengamati dengan anggun betapa bergeliatnya blog (media online) di internet. Tak perlu searching di mbah Google untuk tahu nama-nama blog, baik yang ecek-ecek, tidak jelas, sampai blog yang sedang naik daun. Itulah yang saya lakukan, cukup dengan buka facebook, saya dapat melihat berbagai nama dan jenis blog dengan kontennya yang beraneka ragam dishare oleh teman-teman di facebook.

Ada satu yang cukup menarik perhatian saya, yaitu Hipwee, yang saya baca dari berbagai sumber juga adalah sebuah perusahaan media online. Menurut sumber yang saya baca di sini, Berdiri sejak bulan April 2014, Hipwee merupakan media online berkonsep “social news site” yang menyajikan konten dengan potensi viral tinggi di media sosial. 

Hipwee memiliki ciri khas tersendiri dimana hampir kebanyakan tulisan-tulisannya berupa artikel dengan tema populer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak muda, urban dan menggunakan jenis esai berformat “listing” yang bertaburan foto. 

Pemilihan artikel dengan jenis tersebut sengaja ditata sedemikian rupa agar pembaca lebih mudah menikmati tulisannya. Hipwee memiliki konten dengan enam kategori utama yaitu Inspirasi, Hubungan, Tips, Travel, dan Opini.

Masih banyak jenis media lain yang bertaburan di internet (salah satu nya Kompasiana) tapi tentu saya tak perlu menyebut semuanya. Ini hanya contoh kasus saja untuk tulisan ini. Hipwee yang merupakan media online berkonsep social news site ternyata memang didesain agar menjadi viral di media sosial. Jika itu memang salah satu strategi Hipwee, selamatlah karena kalian telah berhasil.

Berdasarkan kasus ini mendadak saya di sadarkan akan beberapa hal, semoga saya tidak salah.

1. Untuk Sebuah Blog Besar Seperti Kompasiana, Artikel yang Berkualitas Saja Ternyata Tidak Cukup

Mungkin bukan hanya untuk Kompasiana, tapi untuk semua media online yang berbasis blog tampaknya kualitas saja tak lagi cukup. Ibarat nya seorang CEO, tampaknya menggerakan perusahaan dengan sekedar berorientasi pada produk tampaknya tak lagi cukup. Harus ada sentuhan baru yaitu market oriented.

Saya akan coba nih, mengamati Hipwee, walau masih sekilas, tapi yang saya lihat artikel-artikel (konten) mereka memang sangat berorientasi pasar. Arti orientasi pasar atau market di sini adalah konten-konten mereka memang sangat tersegmentasi. Setiap konten mengandung sebuah topik yang memang perlu untuk diketahui oleh banyak orang. Sebab itu setiap artikel yang disajikan oleh Hipwee sangat terasa unsur tips-tips nya, tiap tulisan terasa solutif, menawarkan sebuah solusi untuk berbagai masalah.

Mulai dari cara mengetahui pasangan yang berselingkuh, profesi-profesi yang bisa membuatmu kaya raya, tips untuk move on, tips-tips biar tidak jadi jomblo akut dan lain sebagainya. Tulisan ini tidak bermaksud untuk membandingkan Kompasiana dengan Hipwee. Tapi mungkin sebagai penulis yang sudah sangat mencintai blog keroyokan ini, kita dengan beragam kesukaan dapat mulai membuat tulisan yang market oriented. 

Artinya tulisan itu bisa mengangkat topik yang sedang hangat (politik, atau kasus pembunuhan Mirna misalnya), solutif yang diwakili oleh penulis khas gaya hidup, humaniora, kesehatan, muda, dan semua kanal yang saya tak ingat semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun