Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Demi Hubungan, Dia Rela Memelihara Patah Hati

22 September 2016   11:22 Diperbarui: 15 April 2019   14:17 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, begitu patah hati di hari pertama, jangan langsung fokuskan energi kita untuk move on. Menangis saja dulu, karena hal itulah yang paling mudah untuk dilakukan. Lagian setahu saya, motivasi untuk segera bangkit juga sulit masuk kalau masih ada setumpuk unek-unek di dalam hati kita.

Kalau badan kita harus sampai kurus, biarinlah, jangan memaksakan diri. Ini waktunya untuk patah hati tampil ke permukaan, Sebab sama seperti poin pertama, dasar kita untuk mempertahankan hubungan dan memohon si dia biar nggak pergi ya perasaan patah hati itu. Kalau langsung move on dan kehilangan rasa, tak ada peluang hubungan itu untuk tetap bertahan.

3. Melihat Sisi Positif Patah Hati

Bahkan seorang playboy kelas kakap pun bisa bertobat karena mengalami patah hati. Pertama, dia jadi sadar ternyata ditinggalin itu rasanya tidak enak. Kedua, dia jadi lebih menghargai arti hubungan. Ketiga, dia akan lebih berhati-hati sebelum memulai hubungan, bukan karena trauma dan takut ditinggalin lagi. Melainkan dialah yang takut jika kelak meninggalkan pasangannya. Dia sudah bisa ngebayangin rasanya ditinggalin pasangan.

Lihatlah, ada sebuah lompatan pemikiran. Dari yang tadinya suka gonta-ganti pasangan mendadak jadi setia, mau macarin satu orang pun mikir seribu kali. Ada juga lompatan rasa, dari yang tadinya cuek bebek mendadak jadi takut kalau suatu hari mengecewakan orang lain.

Jadi bukan hanya cinta yang bisa menaklukkan Samson, atau wanita yang bisa menaklukkan Hitler. Kita pun bisa dijinakkan oleh perasaan kita sendiri. Tentu saja isi tulisan ini bukan bermaksud memotivasi. Saya hanya memaparkan hal-hal yang dapat d pikirkan dalam tahap pra move on. Tentu kita tak boleh disetir oleh mental patah hati, tapi inilah kiranya sedikit sisi positif patah hati dari seorang penikmat yang bukan pakar. Sekian.

Boleh setuju boleh tidak

Penikmat yang bukan pakar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun