Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Nggak Perlu Nunggu Jadi Mario Teguh untuk Memotivasi Orang Lain

18 Agustus 2016   21:32 Diperbarui: 15 April 2019   13:58 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berapa usiamu?"

"Kamu masih muda sekali, perjalananmu masih panjang.Ibarat sebuah rumah kamu masih diluar dan belum masuk."

"Masih di depan pintu."Saya menimpali.

"Ya tapi bukan pintu rumah, masih pintu gerbang."Dia menyarankan saya untuk kuliah dan tak berhenti belajar.Singkat cerita, saya pun keluar dari ruangan itu dengan perspektif yang baru.Rasa frustasi yang sebelumnya mengekang telah putus dan saya merasa bebas.Sampai saat ini saya tak pernah lupa kejadian itu.

Saya ingat bagaimana tiap hari senin pagi saya akan mencari tempat sunyi diberbagai sudut toko.Kenapa?Karena tiap senin pagi sang manager selalu melakukan briefing.Dan saya selalu menjadi pendengar nya yang baik tanpa diketahuinya.Kebetulan brefing itu ditujukan untuk seluruh karyawan dan staf supermarket di lantai satu.Karena menggunakan pengeras suara maka suaranya akan terdengar sampai keluar ruangan briefing, begitulah tiap hari senin saya selalu mencuri waktu untuk mendengarkan kalimat motivasinya.

Tak berhenti sampai disana, beliau juga rajin mengirimkan email untuk seluruh staff kantor.Isinya ialah kisah-kisah inspiratif yang teramat motivasional, dan lagi-lagi di saat supervisor tak memakai komputer saya akan mencuri waktu untuk membaca tiap tulisan yang dikirimkanya.Sungguh sebuah langkah kecil yang entah dia sadari atau tidak telah mengubahkan kehidupan saya, dan mungkin juga orang lain.Untuk beliau, hanya ucapan terimakasih lah yang dapat saya ucapkan untuk saat ini.

Begitu juga saat di kampus, saya juga dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki gen motivator.Dosen bahasa inggris saya, yang setiap kali mata kuliah akan berakhir, pasti selalu memutar video-video yang inspiratif dan penuh motivasi.Setelah itu dia pun menjelaskan maksud video tersebut sembari memotivasi kami.Tentu saja mata kami yang sudah sayu sebagai karyawan sekaligus mahasiswa langsung melek lagi, seketika saja lelah sirna dan energi kami kembali di perbaharui.

Dua sosok di atas, apakah mereka motivator?Apakah mereka Mario Teguh?Apakah Mereka Dale Carnegie, Jack Canfield,John Maxwell, dan Bong Chandra?Bukan, bukan sama sekali.Tapi efek yang diberikanya pada orang lain, tidak kalah dibandingkan motivator-motivator yang namanya saya sebutkan di atas.Kenapa bisa begitu? 

Karena orang-orang seperti manajer dan dosen yang pernah saya kenal di atas pasti menyadari betapa bernilainya sebuah pengalaman.Saya pun belajar demikian dari mereka.Saya tak ragu bersikap terbuka dan menceritakan hal-hal pribadi yang saya alami (dalam batasan tertentu) selama tidak merugikan diri saya dan orang lain.Mereka tak takut di cap narsis, suka mengumbar masalah pribadi dan tak gentar di anggap tak menarik.Wibawa dan kejaiman yang muncul sebagai efek dari merahasiakan pengalaman yang mereka alami tak sebanding dengan manfaat yang akan diterima orang lain, jika kisah itu di sharingkan.

Mereka yakin dengan membagikan tiap pengalaman yang mereka sudah jalani, akan banyak orang yang merasa tak sendirian.Akan banyak pula orang yang mendapatkan kekuatan, pencerahan hingga jalan keluar.Mereka peka, bahwa siapapun butuh di kuatkan.Itu sebab di sela-sela pekerjaan dan pengajaran nya mereka selalu berusaha menyisipkan percikan-percikan motivasi untuk membakar semangat setiap orang.

Seseorang yang memiliki semangat berbagi selalu merasa rugi kalau menelan sebuah kebaikan seorang diri.Seperti ada kenikmatan yang kurang ketika sesuatu yang bermanfaat ditelan begitu saja tanpa dibagikan pada yang lain.Hati mereka terlalu terbuka lebar untuk menahan segala kebaikan yang telah mereka terima.Bagi mereka setiap jiwa itu berharga.Mereka ingin semangat yang mendidih di dalam diri mereka di rasakan juga oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun