Jadi wajib belajar tidak ada hubunganya dengan premis: bahwa tanpa sekolah pun kita bisa sukses. Menurut saya itu adalah dua hal yang berlainan. Sekolah adalah tempat untuk melatih jiwa, hati dan otak untuk berpikir, untuk menalar, dalam menghadapi hidup.
Seperti yang dikatakan oleh Goenawan Mohamad "Mereka tahu hasil 2 + 2 = 4 tapi tak tahu mengapa 2 x 2 juga sama dengan 4."
2. Kalau tidak Punya Otak Sebrilian Bill Gates Jangan Coba-coba Drop Out dari Sekolah
Seorang Bill Gates saja yang notabene adalah orang terkaya di jagad raya, di dalam berbagai kesempatan, selalu menyarankan agar para pelajar tidak memilih untuk drop out seperti dirinya.
Gates, yang pernah memutuskan untuk keluar dari Harvard University pada 1975, mendirikan perusahaan software besar, Microsoft, dan saat ini bernilai lebih dari ratusan triliun rupiah
Gates menjelaskan bahwa dengan mempunyai gelar, tidak hanya akan membantu para wisudawan mendapatkan penghargaan lebih dan gaji yang tinggi, tapi juga terutama akan membantu perekonomian Amerika. AS diprediksi akan mengalami kekurangan 11 juta pekerja terampil pada tahun 2025 di mana hal ini sangat membutuhkan para sarjana lulusan S1 untuk memenuhi kebutuhan ini.
Pendidikan juga bisa membawa Anda menjadi seorang pemimpin, Bill Gates percaya bahwa seorang pemimpin adalah orang yang bisa mengembangkan hal yang baik dari orang lain. Banyak orang-orang sukses di dunia teknologi memberikan inspirasi untuk berhenti sekolah. Namun menurut Gates, bukan begitu caranya. (Sumber klik di sini).
Lihat Bill Gates saja berkata demikian.
Kasus Bill Gates dan para tokoh teknologi yang memilih keluar sebelum menyelesaikan pendidikanya memang unik.Sekalipun mereka keluar dari lembaga pendidikan, tapi mereka adalah pembelajar yang giat.
Bahkan dalam menulis program untuk Microsoft, Bill Gates sampai mengurung diri berbulan-bulan di kamar. Kebanyakan anak muda (seperti kawan saya) memilih keluar sekolah bukan untuk suatu alasan yang tepat, melainkan karena malas saja. Mungkin di Bandung atau kota-kota besar jarang ada anak yang seperti itu. Tapi di Pekanbaru, di kampung saya dulu tinggal, hal seperti itu banyak sekali terjadi.