Sebagai seorang mahasiswa, orang yang baru mengenal Kompasiana serta ingin belajar menulis, dulu saya juga pernah beberapa kali melakukan hal ini: copy paste tugas kuliah saya di Kompasiana, bulat-bulat! Tujuannya? Entahlah.Â
Waktu itu saya juga tak tahu apa motivasi saya melakukan hal  tersebut. Saya pernah meng-copy paste tugas metode penelitian komunikasi saya tanpa tedeng aling-aling, bahkan judulnya pun sangat kental dengan aroma tugas kuliahan yang secara mentah mentah di-copy di blog ini.Â
Alhasil? Pembacanya hanya hitungan jari sekalipun sudah berhari-hari. Ya iyalah, siapa yang mau membaca tugas seorang mahasiswa dengan bahasa yang menjemukan serta mungkin hasil copy paste juga dari blog orang lain.Â
Apakah tindakan meng-copy paste tugas kuliah di Kompasiana itu salah? Saya rasa kalau hal tersebut adalah buah tangan sendiri dengan tak adanya unsur plagiat, oke-oke saja nggak ada yang salah.Â
Karena tulisan saya berjudul Klik Saja Google, Maka Perpustakaan Sepi ternyata baru saya tahu di copy paste oleh pemilik blog ini tanpa mencantumkan sumbernya. Bahkan foto-fotonya yang adalah dokumen pribadi saya pun diambil begitu saja.Â
Saya sih tidak mempermasalahkan, toh itu hanya sebuah artikel saja. Ini hanya sekedar pengingat bahwa alangkah terhormatnya jika kita memang meng-copy paste sebuah tulisan turut pula mencantumkan sumbernya sebagai bentuk apresiasi terhadaap si penulis. (Baca juga: Tips Menulis dari Stephen King: Jangan Berlebihan!)
Kembali pada kasus meng-copy paste tugas kuliah di Kompasiana, tak sedikit saya perhatikan beberapa akun yang mem-publish artikelnya yang saya yakini adalah tugas kuliah.Â
Jika memang niatnya melakukan survei dalam arti meminta pendapat para penulis di blog ini sih saya rasa tidak apa-apa, namun jika hanya sekedar iseng-iseng sebaiknya jangan. Jika memang tertarik, kenapa tidak mencoba menjadikan Kompasiana ini sebagai lahan untuk belajar menulis. Percayalah sekadar meng-copy paste tugas kuliah di Kompasiana tak akan ada gunanya.Â
Sekali lagi tak ada yang mau membaca tugas kuliah yang di-copy mentah-mentah begitu saja. Kalaupun memang tugas kuliah tersebut ingin di-publish di Kompasiana, ambillah premisnya (sebagai dasar pemikiran) lalu editlah dengan bahasa yang istilahnya google friendly atau Kompasiana friendly, hehehe.Â
Mengedit adalah salah satu pekerjaan yang tak terhindarkan bagi seorang yang memang ingin bisa menulis. Nah orang-orang yang sekedar meng-copy paste tugas kuliahnya begitu saja di Kompasiana bisa dibilang adalah orang yang malas ngedit. (Baca juga: Tips Menulis Stephen King:Ambil Risiko, Stop Bermain Aman!)
Bukankah tulisan yang baik adalah tulisan yang dibaca oleh orang lain, oleh karena itu buat lah tulisan kita semenarik dan sebermanfaat mungkin agar dibaca orang. Mencoba mem-publish tugas kuliah kita di internet sih tak ada salahnya, contohnya dalam bentuk E-book atau blog pribadi yang mungkin dibutuhkan oleh orang lain.Â
Namun dalam platform blog seperti Kompasiana saya rasa langkah itu kurang tepat. Tanda Anda mempublish tugas kuliah di Kompasiana saja sudah memiliki arti bahwa Anda memang punya keinginan untuk menjadi, atau katakanlah mahir menulis.Â
Jadi kenapa tidak ditekuni dan diseriusi saja, awalnya mungkin Andalah yang mempublish tugas kuliah Anda di Kompasiana tapi lama-lama setelah tulisan Anda sudah banyak tulisan Anda di Kompasianalah yang akan Anda print sebagai tugas kuliah yang akan dikumpulkan pada dosen.Â
Saya sendiri pernah mengalaminya, saat ada tugas membuat artikel untuk mading saya tak perlu repot repot lagi, saya tinggal memilih saja tulisan saya di Kompasiana yang saya rasa cocok. (Baca juga:Tips Menulis Stephen King: Jangan Pernah 'Mencuri' Gaya Orang Lain!)
Semua sudah disediakan, blog sudah disediakan, tinggal mendaftar saja biar punya akun. Pembaca sudah disediakan, dari pasukan tuyul sampai pasukan kuda ngepet sudah siap menyundul tulisan Anda agar menempati posisi posisi strategis di blog ini.Â
Lalu tunggu apa lagi? Masakan iya kita berpikir dan menulis hanya kalau ada tugas kuliah saja. Menarik sekali menyimak tulisan salah seorang Kompasianer bernama Samuel Henry berjudul Digital Footprint: Mengapa Penting bagi Anda?Â
Pada tulisan tersebut dijelaskan bagaimana jejak-jejak digital kita akan terekam di internet yang kian meraksasa ini. Bayangkan kalau kita rajin menulis di blog pribadi atau Kompasiana, begitu suatu saat sebuah perusahaan mengetik nama Anda di Mbah Google maka nama Anda muncul dengan berbagai tulisan yang pernah Anda tulis, bukankah hal tersebut telah menjadi sebuah gold digital footprint yang dapat menjadi nilai plus bagi Anda?Â
Demikian pun hal tersebut dapat menciptakan branding yang positif bagi kita di kemudian hari.
Jadi apakah Anda masih akan sekedar meng-copy paste tugas kuliah Anda di Kompasiana?
Boleh setuju boleh tidak
Penikmat yang bukan pakar
ditulis oleh Sri Susanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H