Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(MdK 9)  Jika Ingin Menemukan Cinta Carilah di Rumah

9 Februari 2016   16:29 Diperbarui: 9 Februari 2016   17:47 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

Pernah nggak kalian ngalamin hal kayak gini;

Misalnya saya nih, ketika akan pergi kesuatu tempat menggunakan sepeda motor, jlebb tiba tiba saya lupa dimana menaruh kunci motor.Kalau sudah begitu ‘mencari’ adalah kegiatan yang tak lagi dapat dihindari.Bahkan kalau proses hilangnya kunci motor tersebut pun kita lupa, maka sudah dapat dipastikan proses pencarian yang kita lakukan pun sudah mulai tak masuk akal.Contohnya begini;pagi tadi kita baru saja pergi ke warung membeli sabun dengan sepeda motor, setelah itu masuk kerumah.Setelah itu…e-e setelah itu (lupa) perasaan saya tadi naruh kunci motornya di atas TV deh.Eh tahunya setelah grasak grusuk nyari kesana sini; dikasur, dikotak pensil, dijalan, di dalam jamban, di rak piring, dirumah tetangga hingga ke dompet pak RT, ketemunya malah di atas Remote TV bukan di atas TV.Padahal seharusnya kunci motor itu digantungkan pada tempat yang telah disediakan, dan pada gantungan itulah seharusnya sang kunci motor selalu siap untuk ditemukan.Bukan di atas Remote TV!

Contoh sederhana di atas adalah gambaran keteledoran kita sebagai manusia dalam aktivitas sehari-hari.Namun bicara cari mencari nih, tentu kita pernah mendengar istilah seperti ini;jangan coba coba melawan  pak Boris itu sama aja cari mati!Padahal niat pak Jarwo adalah memberi peringatan kepada pak Boris agar tak membuang sampah sembarangan, lah kok malah dibilang cari mati?Artinya terkadang kita luput dalam membaca harga yang harus  kita bayar dalam suatu tindakan yang kita lakukan.Sebenarnya kurang tepat juga contoh diatas dikategorikan dalam kalimat ‘cari mati’.Karena pada dasarnya kata’cari/Mencari’ adalah sebuah kalimat aktif. 

Tak ada di dunia ini manusia yang ‘mencari mati’ kecuali orang yang memang bosen hidup atau ingin bunuh diri.Contoh nya saja  pahlawan perang dimedan tempur, sekalipun mereka meninggal (mati) tapi kemerdekaan lah yang mereka cari dan ‘mati’ adalah konsekuensi dari pencarian mereka.Kelanjutan dari mencari adalah menemukan.Masalahnya tak jarang manusia mencari ditempat yang salah sehingga tak pernah menemukan apa yang mereka cari.Sekalipun apa yang kita cari bisa ditemukan dari sebuah tempat yang tak pernah kita duga, namun alangkah bijaksananya jika kita mencari sesuatu pada tempatnya.

Maaf, mungkin kalian bosan , lagu lagi lagu lagi, yah namanya juga nggak ada kerjaan.Pernah dengerin lagu Kenny Rogers nggak judulnya ‘If You Want to Find Love’.Lagu Ini menurut saya punya pesan yang bagus, liriknya mengingatkan kita soal dimana kita harus mencari dan menemukan sesuatu.Lagu ini bercerita tentang pertemuan seorang pria dan wanita di dalam sebuah Bar.

”tell me are you lonely?adakah sebuah tempat yang bisa kita kunjungi?Sang pria menggoda.

Jawab sang wanita,”hai Koboi, kau tahu aku sendiri, kau tahu aku kesepian, tapi ada sesuatu yang harus kamu tahu.”

Bagian inilah yang saya suka saat Kenny Rogers menyanyikanya; If you wanna find gold Go looking in the mountains , If you wanna find silver Go digging in stones,If you wanna find heaven Go reading in the Bible, if you wanna find love Go looking at home.

Kurang lebih Om Kenyy bilang gini:Jiika kau ingin menemukan emas carilah di gunung, jika kau ingin menemukan perak galilah dalam bebatuan, jika kau ingin menemukan surga pergi dan bacalah Alkitab (kitab suci), jika kau ingin menemukan cinta carilah di dalam rumah.

Lirik tersebut saya terjemahkan secara bebas dan berdasarkan  maksud nya saja, bukan berdasarkan ketepatan kalimat atau kosa katanya.Lagu ini sebenarnya unik, nada nya riang dan liriknya dibungkus dengan model percakapan.Pesanya juga kuat.Saat si pria bertanya,” tell me are you lonely?adakah sebuah tempat yang bisa kita kunjungi?” mungkin si pria bermaksud mengajaknya kencan, atau lebih entahlah.Mungkin  si pria berharap menemukan sesuatu pada diri wanita itu.Dalam lirik selanjutnya diceritakan siwanita memegang cincin dijarinya, mungkin semacam kode.Tapi yang menarik adalah jawaban si wanita yang diplomatis namun tak blak blakan.

heh pria kalau kau ingin menemukan emas ya carilah di gunung, kalau ingin menemukan air galilah tanah, kalau ingin memetik bintang terbanglah ke angkasa, dan kalau kau ingin menemukan cinta beserta paket lengkapnya carilah dirumah, lihatlah dirumahmu.Dalam analisa yang saya dasarkan pada sesuka hati saya mungkin itu adalah pernyataan defensive, namun si wanita membungkusnya dalam pesan moral yang kuat.

Saya tak akan membahas lagu ini lebih jauh, mending dengar saja sendiri disini.Betulkan jangan cari cinta di tempat yang salah.Jangan cari cinta di dunia malam, jatuh jatuhnya malah mencari nafsu, bukan cinta.Apalagi kalau ada seorang anak yang merasa tak dicintai dirumahnya lalu mencari cinta cinta yang lain dari orang asing.Belum tentu cinta yang ditemukanya, mungkin saja dia hanya akan dimanfaatkan namun dijebak dengan cinta yang keaslianya palsu!Jika ingin menemukan kebenaran bacalah kitab suci kita masing masing dan jangan mencarinya pada buku buku lain, mintalah bimbingan pada orang yang tepat dan bukan pada orang yang salah.Lagu ini sebenarnya sangat luas bila dijabarkan, jika harus dijadikan kalimat yang pendek mungkin lagu ini hanya ingin bilang carilah sesuatu ditempat yang tepat!

Saya sepakat selain dari Tuhan sumber cinta;kasih sayang, perhatian, kehangatan, kedamaian terbesar harusnya berasal dari rumah.Selain itu jika kita jeli rumah beserta keluarga kita juga dapat kita jadikan semacam 'Cincin pernikahan dijari manis kita.'Contohnya jika kita seorang anak muda, tiba tiba ada sekawanan teman kita mengajak kita untuk memakai narkoba 'hayo senang senang' ajak mereka,langsunglah pegang jari manis kita sekalipun tak ada cincin disana, seperti yang dilakukan si wanita dalam lagu tersebut, saat godaan itu datang dia pegang cincin dijari manisnya, 'No!ada suamiku yang menungguku dirumah' bukankah hal itu dapat menjadi 'alarm' bagi kita?

Kesenangan terbesar pun harus berasal dari rumah, kita harus tahu dari manakah kesenangan sejati itu berasal.Bukan sekedar kesenangan sesaat saja.Hidup adalah pencarian, selama manusia hidup maka hasrat untuk menemukan apa yang di cari, serta di inginkan tiada pernah padam.Maaf bukan ingin mengajari, saya menulis ini untuk diri saya sendiri, saya posting di sini kalau kalian merasa digurui ya salah kalian kenapa baca hahaha bercanda guys.

Akhir kata, mari mencari sesuatu di tempat yang tepat.Jika digunung ada emas, tentu kita tahu bukan dimana harus mencari cinta?

 

Bandung, 9 Februari 2016

Penikmat yang bukan pakar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun