Malam!
Bukankah selama ini kau tampak suram dan menakutkan?
Terkadang hembusan anginmu selalu membawa rasa sepi untuku?
Bukankah hujan memberitahuku betapa dinginya dirimu?
Mengapa kau melarangku merindukan pagi yang hangat itu?
Apa sengaja itu yang kau buat agar aku tidak pergi?
Apa yang kau harapkan dariku?
Jika pagi yang hangat itu tak boleh kurindukan?
Menetap denganmu pun juga bukan pilihanku!
Menjeratku dengan kekosongan itu!
Kata mana lagi yang mampu menjelaskan kesunyian ini!
Tanpa jiwa, ragaku tak berpenghuni!
Diam menjadi rutinitasku saat saat dirimu hadir!
Sebatang rokok ini pun masih ingin memahamimu!
Semakin jelas bayangan pagi ketika kopi tak mampu kuseduh lagi!
Sunyimu menjelaskan kepadaku betapa berartinya pagi itu!
Tetapi hangat pagi tetap menjadi tujuanku setelah ini!
Hadirmu menjadi terimakasihku!
Ku sulam lagi benang-benang kehidupanku!
berkat dinginmu, rajutan ini terus berlanjut!
Pagi akan ku sambut dengan hangat yang berselimut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI