Pemimpin pertama kali ketika menempati jabatan tertentu akan mengikuti beberapa bimbingan dan pelatihan, mereka terbuka terhadap barbagai gagasan, serta mereka berfikir panjang dan keres tetang bagaimana bisa melaksanakan tugas, termasuk merealisasikan janji-janji politik semasa kampanye.
Visi misi pasangan calon (paslon) adalah gambaran profil terkecil dari paslon untuk diciptakan selama satu periode. Terciptanya pemimpin tidak terlepas dari mindset pemimpin itu sendiri.
Menurut Carol S. Dweck, PH.D,. memilih calon pemimpin perlu memperhatikan mindset dari orang tersebu. Mindset dibagi menjadi 2 (dua);
Pertama, mindset tetap (fixed mindset): adalah mempercayai bahwa kualitas-kualitas anda sudah ditetapkan. Kepercayaan yang dimiliki oleh anda akan menciptakan kebutuhan untuk membuktikan diri anda terus menerus bisa mewujudkan kemampuan yang anda miliki.
Kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang memiliki kekuatan yang bisa merubah psikologi (pikiran, kesadaran, perasaan, sikap dll). Dengan mindset tetap inilah seorang calon pemimpin akan lebih cendrung menganggap sebagian orang superior dan sebagian lain inferior. Mereka akan terus menerus menegaskan bahwa mereka itulah yang paling superior dan memilih suatu jabatan seabagai panggung untuk menunjukkan superioritasnya.
Seorang pemimpin dengan mindset tetap akan selalu menjaga wibawanya melebihi capaian dari hasil yang diinginkan, dan menyampingkan proses kaderisasi selanjutknya pasca dia selesai menjabat.
Kedua, Mindset berkembang (Growth mindset): ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar anda adalah hal-hal yang dapat anda olah melalui upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat, atau temperamen mereka. Setiap orang dapat merubah dan berkembang melalui perlakuan dan pengalaman.
Kepercayaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dengan mindset berkembang akan selalu meyakini kemampuan yang dimiliki oleh dirinya dan bawahannya mampu memberikan yang terbaik untuk capaian dari sebuah tujuan yang akan dicapai.
Pemimpin dengan mindset berkembang tidak akan melewatkan setiap momentum untuk selalu memperbaiki dan menata kekurangan yang dimiliki selama ini, walaupun pemimpin tersebut dinilai oleh orang lain adalah pemimpin yang layak memimpin jabatan tersebut
Dalam Islam setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh metafisik dirinya. Rasulullah SAW sendiri menekankan pentingnya kepemimpinan Islam dalam Shahih Bukhari. Setiap diri kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunggjawaban atas kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni : Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathanah (STAF):
- Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
- Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
- Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
- Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.
Selain itu, juga dikenal ciri pemimpin Islam dimana Nabi Saw pernah bersabda: “Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut.” Oleh sebab itu, pemimpin hendaklah ia melayani dan bukan dilayani, serta menolong orang lain untuk maju.