6 Mitos Umum yang Menghambat Anda di Tempat Kerja

6 Mitos Umum Yang Menghambat Anda Di Tempat Kerja

Kebanyakan orang percaya cara terbaik untuk menjaga hubungan bisnis di permulaan awal adalah mereka harus ramah terhadap kolega, tetapi mereka tetap terikat secara emosional sehingga mereka dapat membuat keputusan bisnis yang sulit tanpa menjadi terhalang oleh pribadi obligasi.

Sebaliknya, membangun ikatan emosional yang kuat dengan rekan.

Ketika rekan tim berhubungan satu sama lain dengan tulus perasaan dan perhatian emosional, secara tidak langsung mereka sudah memenuhi kebutuhan dasar manusia. Pada kenyataannya, ketika orang-orang berinteraksi secara teratur dengan orang lain dengan siapa mereka tidak merasa terikat, mereka sering berakhir dengan perasaan yang negatif, termasuk kecemasan dan depresi. Menimbulkan ikatan emosional yang kuat dengan rekan kerja Anda akan membangun kekuatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan.

3. Menjalankan aturan-aturan agar teratur

6 Mitos Umum Yang Menghambat Anda Di Tempat Kerja

Banyak pemimpin percaya mereka perlu menetapkan aturan-aturan yang luas bagi karyawan mereka untuk memastikan bahwa setiap orang bekerja keras, membantu para pelanggan dan menjadi team yang baik.

Sebaliknya, kepercayaan orang untuk melakukan hal yang benar.

Ketika orang merasa terpercaya, oxytosin kimia yang ada di otak mereka akan melonjak. Mereka tentu akan menjadi lebih percaya diri, koperasi, murah hati dan teliti. Peningkatan kinerja, kolaborasi dan kreativitas saat berada di tempat kerja. Kepercayaan orang untuk melakukan hal yang benar tanpa memerlukan banyak aturan.

--

Baca Juga:

• Kenali 4 tipe kepribadian ini dalam dunia kerja
• 8 Alasan surat lamaran kerja belum mendapat balasan
• 6 Sifat ini bisa membuat kamu menjadi karyawan terbaik

--

4. Mengejar efisiensi dan keahlian

6 Mitos Umum Yang Menghambat Anda Di Tempat Kerja

Kebanyakan orang fokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi mereka, dan mereka berusaha untuk menjadi ahli pada pekerjaan mereka masing-masing. Hal ini memerlukan menyempurnakan proses dan keterampilan dengan melakukan langkah yang sama berulang-ulang.

Sebaliknya, berusaha untuk mendekati setiap situasi dengan lebih segar dan lebih baru.