Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Sekadar Bercerita tentang Ali

3 Agustus 2024   00:02 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:02 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Serius, lho!" Wajahnya nampak serius.

"Biasanya juga langsung ngomong. Kenapa, Li?"

"Sebenarnya di belakang istriku, aku juga punya hubungan sama perempuan lain. Tapi kami udah selesai, dia merasa hanya sebagai pelarian aja,"

Rasanya sesak, entah kenapa. Seharusnya aku tidak perlu merasakan itu, kan? Jelas kami tak punya hubungan lebih dari sekadar kawan lama.

"Lalu? Kamu masih sayang sama dia?" rasanya seperti tercekat menanyakan hal itu, namun rasa ingin tahu ini begitu besar.

"Nggak tahu, bingung. Memang rasanya nggak fair, aku punya pasangan, sementara dia cuma nunggu aku punya waktu buat ketemu."

Aku menatap mata Ali dalam-dalam. Aku bisa melihat rasa kehilangan itu. Sorot matanya menunjukkan luka. Luka yang mungkin tak banyak yang bisa melihatnya, bahkan si pemilik luka itu pun mungkin tak menyadarinya.

Ali pernah menceritakan bagaimana ia merasa dirinya tak pernah cukup sebagai suami. Ia selalu merasa kurang berdiri di samping istrinya yang mandiri itu. Mungkin itulah salah satu alasan ia mencari sosok lain yang bisa menutupi kekurangannya.

Aku sama sekali tak punya minat untuk melanjutkan pembahasan ini. Jujur, malam itu rasanya hanya ingin memeluknya erat dan mengatakan, "Li, aku sayang sama kamu."

Aku dan perempuan selingkuhannya itu sama. Sama-sama membutuhkan sosok Ali dan bersamanya lebih lama. Sayangnya nasibku lebih nahas, karena perasaanku hanya aku yang tahu.

Pertemuan Ketiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun