Ada dua ulama yang terlibat dalam Pembangunan masjid ini, yakni Syeikh Nurul Ahmad Nur Muhammad dan Habib Abdul Halim bin Hayyi Yahya. Untuk mengenang sosok ulama Habib Abdul Halim bin Hayyi Yahya tersebut dibangunlah sebuah bangunan tambahan berbentuk makam. Namun, itu bukan merupakan makam asli sang habib, melainkan hanya sebagai petilasan. Sementara makam asli Habib Abdul Halim terletak di Baqi, Madinnah.
Petilasan adalah istilah yang diambil dari bahasa Jawa (kata dasar "telas" atau bekas) yang menunjuk pada suatu tempat yang pernah disinggahi atau didiami oleh seseorang yang penting. (sumber : Wikipedia)
Selain itu terdapat pemakaman warga di belakang masjid yang berdampingan dengan petilasan. Saat saya menjelajah pelataran makam saya menghirup aroma bunga yang sangat wangi.
Adapula makam lain di bagian belakang masjid yakni makam KH. Jami'in Bin Abdullah. Makam tersebut dianggap sebagai makam keramat.
Hal ini bermula saat kejadian meletusnya gunung Krakatau pada Agustus 1883 di Hindia Belanda. Hal itu memicu munculnya Tsunami di area Marunda. Saat itu KH. Jami'in Bin Abdullah mengajak seluruh umat Islam di Marunda untuk melakukan doa bersama, dan wallahu'alam doa-doa tersebut dikabulkan dan masyarakat Marunda terselamatkan.
Sumur 3 rasa
Hal yang menjadi unik dalam masjid Al Alam ini adalah adanya sebuah sumur 3 rasa. Di mana air yang berasal dari sumur tersebut memiliki rasa asin, manis dan tawar.
Namun dari beberapa sumber menyatakan bahwa itu hanya sugesti dari sejumlah orang. Air dalam sumur tersebut sama halnya seperti sumur-sumur yang lain.
Menurut Pak Kusnadi, rasa air sumur dipengaruhi perasaan masing-masing orang. Jika yang mencicipi airnya dalam keadaan hati yang tidak tenang, maka rasa air pun menjadi kurang enak, namun jika perasaan hati sedang baik-baik saja maka rasa airnya menjadi tawar/enak.
Saya pribadi sempat merasakan rasa air dalam sumur tersebut, dan rasanya memang sedikit asin. Apalah hati saya sedang tidak enak?
Wallahu'alam.
Memang, sudah sejak lama, wilayah Marunda mengalami krisis air bersih. Hal ini disebabkan oleh  Intrusi air laut yaitu proses menyusupnya air laut ke dalam pori-pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung di dalamnya.