Sambil menikmati kudapan yang disediakan, Ira Lathief dan sejumlah rekan-rekan tour guide-nya juga berbagi cerita pada peserta bagaimana pengalaman mereka selama menjadi Pramuwisata. Mulai dari awal mereka memiliki keinginan untuk terjun ke bidang tersebut sampai dengan pengalaman mendapatkan client yang memiliki keinginan mendatangi tempat-tempat anti mainstream.
Kesan dan Pesan
Sejujurnya, saya pribadi berharap lokasi ini bisa memiliki lebih banyak koleksi yang bisa dinikmati pengunjung. Jika memang tak ada barang-barang sejarah peninggalan Pitung mungkin bisa ditambahkan fasilitas menonton film-film layar lebar yang bertemakan tokoh legenda tersebut agar para pengunjung bisa merasakan aura Sang Jawara. Atau dibuatkan event-event bertemakan budaya Betawi secara berkala untuk meningkatkan jumlah pengunjungnya.
Untuk rekan yang ingin berkunjung ke sana, aksesnya cukup mudah.
Bisa dengan kendaraan pribadi atau umum. Untuk kendaraan umum bisa menggunakan commuterline dengan tujuan stasiun Tanjung Priok dan dilanjutkan dengan jaklingko. Saya pribadi menggunakan motor dari Bekasi kurang lebih 1 jam tanpa macet.
Waktu kunjungan di hari Selasa - Minggu pukul  08.00 s/d 17.00 (Senin libur)
HTM Dewasa 5.000, Mahasiswa 3.000 dan pelajar 2.000.
Murah, kan?
Segera ajak teman dan keluarga untuk menjejakkan kaki di sana, yuk!
Sebagai penutup, saya ucapkan rerima kasih untuk KOTeka dan Mbak Ira Lathief dan pihak Rumah Si Pitung yang sudah mengajak kami semua bisa menjejakkan kaki di lokasi saksi bisu keberadaan Si Pitung dalam versi yang lain.