Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Lagi Sebut Dia Anak Yatim

28 Oktober 2023   13:43 Diperbarui: 28 Oktober 2023   15:14 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika kaki Maya seakan tak punya kekuatan untuk berdiri. Jika Haidir tak segera menahan tubuhnya, mungkin Maya sudah jatuh terduduk di aspal.

"Dir, loe tahu cerita kejadian malam itu, kan? Harus berapa kali gue bilang, kalau gara-gara alkohol itu gue jadi nggak sadar. Sampai gue nggak tahu siapa bapaknya Boni!" Nada suara Maya meninggi. Kali ini tangisnya benar-benar pecah. "Harusnya yang baik sama Boni itu ya bapaknya, orang yang sudah hamilin gue. Bukan loe!"

Maya melempar uang yang diberikan Haidir ke atas gerobaknya. Bahkan, sekoteng pesanan Boni pun tak jadi ia bawa. Maya pergi dengan amarah yang memuncak tanpa diduga.

Haidir tak bisa menahan kepergian Maya. Ada sesak yang teramat sangat di dadanya. Ia merasa payah menjadi seorang laki-laki. Harusnya ia bisa berkata jujur, jika malam itu tak ada pria lain yang meniduri Maya, hanya dia, dan Boni adalah anak mereka.



Bekasi,

28 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun