Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Marak Aksi Remaja Bunuh Diri, Kurangnya Self Love pada Anak?

22 Oktober 2023   23:55 Diperbarui: 23 Oktober 2023   13:35 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlunya self love pada anak. (Dok jcomp/ Freepik via Kompas.com)

https://www.health.harvard.edu/
https://www.health.harvard.edu/

Lantas langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua maupun guru untuk mengantisipasi kejadian yang marak ini?

Takut pada Tuhan

Banyak yang bilang aksi bundir bukan hanya tidak takut pada Tuhan tapi ada kondisi yang lebih parah dari itu, ini soal mental. Memang ada benarnya, tapi hal ini pun masuk dalam kategori penting. Dalam agama apapun, bundir adalah perbuatan yang diharamkan. 

Coba ceritakan pada anak-anak bahwa Tuhan mengirim mereka ke dunia bukan tanpa alasan. Munculnya mereka di tengah keluarga adalah bentuk jawaban Tuhan atas doa-doa kedua orangtua. 

Selalu ingatkan bundir adalah salah satu hal yang membuat Tuhan kecewa. Apa mereka tega membalas kebaikan Tuhan dengan hal yang justru membuatNya kecewa? Tanamkan pemahaman ini secara berkala.

Belajar menghadapi kegagalan

Tidak semua orang siap dengan sebuah kegagalan. Apalagi di usia remaja. Di saat baru mengenal arti persaingan. Persaingan dalam nilai pelajaran, persaingan mengambil hati guru, persaingan menarik perhatian lawan jenis, persaingan penampilan, dan lain sebagainya. 

Sejumlah anak bisa saja cuek dengan itu semua, namun bagaimana yang masuk dalam tipe "sedikit-sedikit kepikiran"?

Mungkin, sudah saatnya anak-anak dihadapkan dengan sebuah kegagalan sejak dini. Bisa dari orangtua di rumah atau guru di sekolah. Buatlah semacam skenario agar anak tersebut tidak mendapatkan hal yang ingin dicapai. 

Setelah terlaksana, dekati anak tersebut katakan "Ini biasa, sering terjadi, kamu bukan yang satu-satunya gagal, kita coba lagi nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun