Terdapat sebuah lonceng di pucuk bangunan merupakan alarm yang dibunyikan sebelum dilakukannya eksekusi hukuman mati. Makanya, banyak yang menyebut lonceng itu sebagai Lonceng Kematian.
Pada 30 Maret 1974, bangunan ini diresmikan oleh bapak Ali Sadikin sebagai Museum Sejarah Jakarta. Sejak diresmikan menjadi museum, banyak barang-barang peninggalan sejarah yang disimpan di sana. Ada barang-barang asli bawaan dari Gedung itu saat masih menjadi Balai Kota, adapula koleksi barang-barang lain yang ditemukan dari berbagai daerah di Indonesia.
Pak Alex mengatakan bahwa MSJ ini adalah Museum terfavorit di Indonesia. Saat pandemic covid lalu, Museum Sejarah Jakarta pernah menerima hampir 5000 peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan sistem online. Sehingga diharapkan museum bukan hanya sebagai tempat wisata sejarah saja tapi juga bisa berperan sebagai sumber pendidikan.
Wisata Kota Tua Jakarta tak hanya menyajikan tempat-tempat bersejarah saja. Untuk yang ingin berwisata kuliner dan belanja ada tempat yang disediakan dengan tarif yang beragam.
Sebagai informasi tambahan namun penting, di Museum Sejarah Jakarta ini pemerintah menyediakan fasilitas free guided tour. Ada banner yang dipasang di sebuah posko berkenaan dengan hal tersebut dan diamini juga oleh Pak Alex dan Pamelita sebagai tour guide di sana. Namun, jika ingin memberi ucapan terima kasih pun tidak ada larangan untuk melakukannya.