i yadu yaki bebilin yadu yaki
bebilin yadu yaki
Suboi no labu bedilit
Biasanya, para petani Kalimantan menyanyikan lagu itu untuk menambah semangat. Pasti Bu Tindoh sedang berupaya keras agar semangat mereka berdua tak padam dalam merawat kami dalam kondisi yang menyeramkan ini.
Omong-omong, El Nino? Siapa sih dia?
Apakah dia jahat?
Aku bisa merasakan orang tua angkatku sedih melihat kemarau ini.
Kalimantan mulai kekeringan. Para petani mulai kesulitan mencari air untuk memberi kami minum. Bibit-bibit baru yang ditanam Pak Selong dan Bu Tindoh juga mendapat gangguan Tungau Merah. Calon keluarga baruku terancam mati.
Curah hujan yang kurang dari 2.500mm/tahun dan dan suhu udara di atas 32 derajat celcius bisa memicu terjadinya gagal panen itu. Padahal enam bulan lagi aku akan dipanen. Walau merasa sedih karena harus berpisah dengan sepasang orang tua angkatku, namun Tuhan menciptakanku kan untuk misi itu.
Jujur aku sangat sedih jika sampai tak bisa dipanen. Batal niatku untuk menjadi tumbuhan yang berguna.
Tapi, ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada bibit-bibit yang nanti akan tumbuh subur menggantikan kami. Yang pasti, masih akan ada harapan dan senyum para petani untuk terus mengolah perkebunan ini.