Masalahnya dimana?
Ternyata, apa yang mereka lihat di akun Facebook ataupun tiktok saya dijadikan bahan sindiran untuk saya.
"Enak jalan-jalan terus kerjanya, anak & suami ditinggal."
"Anaknya sakit, ibunya jalan-jalan ke luar kota."
"Kalau nggak suka dengan kebijakan sekolah, demo ke sekolah aja, ngapain malah bikin artikel? Biar dibaca orang? Biar aib sekolah anaknya diketahui banyak pihak?"
"Mbak Ajeng nyanyi mulu, kerjaan kantor berantakan lho nanti,"
Kalimat-kalimat sarkasme semacam itu menjadi makanan sehari-hari buat saya. Lalu, apa saya langsung marah? Tidak. Selagi kalimat itu tidak langsung dikonfirmasi langsung ke saya, pasti saya abaikan.
Saya mendapat tugas luar kota, meeting dengan client kantor, saya harus melakukan presentasi, dsb, yang tahu apa yang diperintahkan kantor itu hanya saya sebagai karyawan mereka. Dan semua yang saya lakukan sudah pasti dengan diskusi sebelumnya bersama suami.
Saya melakukan live streaming karaoke di TT itu pun saya lakukan di rumah. Suami saya sebagai "soundman" yang mengurus peralatan karaoke saya. Memang saya agak serius dengan hobi ini karena sampai membeli beberapa peralatan pendukung seperti Microphone, Sound card untuk karaoke ya walaupun yang murah harganya. Hihihi.
Dan kenapa melakukan live streaming menjelang jam orang tidur karena saya bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore. Sampai di rumah saya langsung memeriksa PR anak pertama selanjutnya main dengan anak bungsu saya yang spesial itu.Â