"Om Romi, Taji mau pamit,"
"Loh, mau ke mana?" Romi bangkit dari posisi jongkoknya dan membasuh tangannya yang penuh sabun.
"Besok Taji mau pulang ke kampung Ibu, Taji masih punya adik perempuan di sana, selama ini dijaga sama Bulik. Taji juga diminta melanjutkan sekolah di kampung saja. Ini Taji punya 1 kalender lagi buat Om Romi."
Tangan kecil Taji menyerahkan 1 bundel kalender, Romili menerimanya dengan mata berkaca-kaca. Istrinya mengelus kepala anak itu dengan lembut. Kemudian keduanya membiarkan anak laki-laki tangguh itu hilang dari pandanganan mereka.
Sampai di rumah, Romi membuka kalender yang diberikan Taji. Berbeda dengan kalender yang diberikan pada para pelanggannya. Kalender ini ada karikatur Romi dan istrinya disertai ucapan terima kasih. Bersama suara petasan di malam tahun baru ini, tangis Romi kembali jatuh lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H