Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengemudi "Ojol" Tak Cakap Berlalu Lintas, Salah Siapa?

3 November 2022   18:54 Diperbarui: 3 November 2022   18:58 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnbcindonesia.com/

Namun, bukan tanpa alasan para pengemudi tersebut melakukannya. Alasan utamanya, tidak ada customer yang ingin menunggu berlama-lama untuk mendapatkan apa yang mereka mau, karena merasa sudah membayar dengan tarif yang lebih mahal dari pada jika bertransaksi langsung ke tempat. 

Hal tersebut yang terkadang membuat para pengemudi menjadi sering tidak mengikuti aturan dalam berlalu lintas. Kebut-kebutan, mengabaikan lampu lalu lintas, menggunakan handphone saat berkendara, adalah hal yang paling sering kita jumpai di jalan. 

Para pengemudi ojek online menjadi tidak fokus pada keselamatan diri sendiri mau pun orang-orang di sekitarnya. Hal itu dilakukan hanya untuk tidak ingin mengecewakan customer. Rating penilaian untuk pengemudi bisa mempengaruhi statusnya di perusahaan tersebut. 

Jika customer memberikan rating bintang 2 atau 3 mereka bisa dipanggil oleh pihak perusahaan bahkan akun mereka bisa di-suspend alias akun mereka diberhentikan sementara bahkan bisa selamanya. Hal itu jelas merugikan pihak pengemudi.

Saya, mungkin juga kita semua, mengharapkan ada poin yang diutamakan  antara penyedia jasa ojek online, pengendara ojek online, dan juga customer-nya, yaitu tumbuhnya sikap saling pengertian.

Untuk pihak management perusahaan transportasi online, bijaklah kepada para pengendara yang bekerja untuk perusahaan anda. Jangan suspend menjadi senjata agar si pengendara selalu mengikuti kemauan customer. Tolong beri training pada para pengendara baru bahwa mereka tak hanya membawa nama baik perusahaan, melainkan membawa nyawa saat bekerja. 

Sehingga syarat mendaftar untuk menjadi pengemudi online tidak hanya sebatas memiliki Motor, SIM dan STNK saja, tapi juga memiliki pemahaman sebagai pengendara kendaraan bermotor yang baik.

Untuk pengemudi, memberikan pelayanan cepat memang bagian dari tanggung jawab dalam bisnis ini. Selain mengejar rating juga pasti mengejar pesanan/order lain setelahnya. Makin cepat order yang sebelumnya selesai, maka makin cepat order selanjutnya masuk. Begitu rumusnya, tapi jangan sampai hal tersebut justru membahayakan diri sendiri maupun orang lain. 

Selama berkendara yang anda temui bukan hanya sesama pengendara kendaraan bermotor. Tapi ada juga para pejalan kaki yang keselamatannya juga penting untuk dijaga. Ingat, belum ada istilahnya, orang naik motor menabrak pejalan kaki, tapi pejalan kakinya yang dianggap bersalah.

Terakhir, untuk customer, jangan selalu minta semua serba cepat, pengendara ojek online itu punya tanggung jawab besar selama berkendara. Selain harus menjaga keselamatan diri sendiri, juga harus menjaga keselamatan orang lain. Mereka juga punya keluarga, loh, yang berharap si pencari nafkah bisa pulang ke rumah dengan sehat dan selamat.

Catatan ini juga sebagai pengingat untuk saya pribadi agar bisa menjadi customer yang lebih sabar. Percuma motor anda sehat, surat-surat ada, dan atribut lengkap jika anda tak cakap berlalu lintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun