Jakarta 4 Oktober 2021
Ditulis By Sahdi Saputra, S,Pd
Keberhasilan terbesar didalam hidup adalah ketika kita mampu mengayuh kehidupan yang tajam dengan lika liku yang  panjang dengan keterbatasan .
31 Oktober 2021 akan menjadi hari yang spesial buat saya dan istri. Pada hari itu Allah berikan karunia yang sangat luar bisa tak terhingga nya, yaitu berupa keturunan.
Alhamdulillah Allah lahirkan putri kecil ku dalam keadaan sehat, sempurna tanpa kurang suatu apapun.
Dari pertama istriku mengeluarkan tanda akan melahirkan (lendir putih yg selalu keluar dalam interval waktu dekat) sampai selesai proses persalinan. Allah berikan waktu hampir 24 jam istri untuk berjuang.
Satu hal yang sangat menyentuh hati hingga air mata ini tak terasa membasahi pipi, adalah perjuang seorang istri. Mungkin bagi sebagian kaum laki-laki pekerjaan wanita sebagai ibu rumah tangga begitu ringannya, sehingga tak pelak mereka terkadang mudah mengeluarkan kata-kata yang merendahkan istri seolah mereka menganggap istri tidak ada kerjaan dirumah..
Teman-teman sekalian, bukan saya ingin mengajari, namun sekedar berbagi ilmu dan mengingatkan saja. Melalui pengalaman pribadi saat istri tidak dirumah sya harus memasak sendiri, membereskan rumah sendiri, sampai menyuci baju sendiri, semua serba sendiri. Saat itu saya melakukan semua pekerjaan yang dilakukan istri. Sahabat tau, bahwa luarbisanya melelahkan dan membingungkan..
Kita kaum laki-laki hanya tau makanan sdah ada di meja makan, kita gak tau bagaimana pusing nya seorang istri, iya, ketika yg akan dimasak sdah ada, ketika tidak ada yg akan dimasak mereka harus berfikir dan meningkatkan kreatif mereka untuk menciptakan makanan dari bahan seadanya..
Lebih lanjut ketika istri berbadan dua (hamil), pekerjaan rumah tidak bisa ditinggalkan, mereka tetap melakukan nya dengan keadaan badan terus membesar dan memberat. 9 bulan waktu mereka mejaga dan merawat anak kita dalam kandungan, bekerja apa saja dan kemana saja tetap dibawa, saat tidur, makan, memasak apa saja. Tidak bisa di tinggalkan sejenak atau di lepaskan..
Sampai pada puncaknya mereka melalui proses persalinan. Bagi kaum laki-laki yg setia menemani atau mendampingi istri saat persalinan, pasti akan paham dan mengerti bagaimana luar biasanya perjuangan seorang istri. Rasa sakit yg melumpuhkan sejenak persendian tulang mereka, darah yang mengalir deras, semua mereka lalui, saat itu bahkan mereka rela menukar nyawa mereka dengan bayi dalam kandungannya.. Begitu sangat besar PERJUANGAN seorang istri.
Maka tak heran ketika Rasulullah ditanya oleh seoranlaiki. Ya Rasul, siapakah orang yang harus aku hormati di dunia ini." Rasul menjawab, "Ibumu." Kemudian dia bertanya lagi, "Lalu siapa?" Rasul menjawab, "Ibumu." "Kemudian lagi, ya Rasul," tanya orang itu. "Rasul menjawab, "Ibumu." Lalu, laki-laki itu bertanya lagi; "Kemudian, setelah itu siapa, ya Rasul?" "Bapakmu," jawab Rasulullah.
Sampai 3x Rasulullah mengulang, ibumu, ibumu, ibumu. Lalu bapakmu. Semua itu benar adanya berdasarkan perjuangan seorang wanita..
Semoga kita semua bisa lebih menghormati dan menyayangi istri, ibu kita dan kaum wanita lainnya.
Dikutip''By Tobi Ardiansyah
@artikelonlinekompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H