Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Tulisan yang Menasihati Kurang Diminati Pembaca?

30 Mei 2024   14:56 Diperbarui: 30 Mei 2024   15:16 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia literasi, berbagai jenis tulisan hadir untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pembaca.

Beberapa tulisan dirancang untuk menghibur, menginformasikan, atau menginspirasi, sementara yang lain bertujuan untuk menasehati atau memberikan panduan hidup.

Menariknya, tulisan yang mengandung nasihat seringkali tidak sebanyak tulisan yang sekadar menghibur atau menginformasikan diminati oleh pembaca.

Mengapa hal ini terjadi? Mengapa tulisan yang menasehati kurang diminati dibandingkan dengan jenis tulisan lainnya?

Pertama, kita perlu memahami sifat dasar manusia dalam menerima informasi.

Banyak orang cenderung lebih menyukai informasi yang tidak bersifat menggurui atau memaksa mereka untuk berubah.

Tulisan yang menasehati sering kali dianggap sebagai bentuk kritik terhadap cara hidup atau pilihan seseorang, yang bisa menimbulkan perasaan defensif.

Ketika pembaca merasa bahwa mereka sedang dinasehati, ada kemungkinan mereka akan menutup diri atau merasa kurang nyaman, sehingga mereka lebih memilih tulisan yang memberikan mereka kebebasan untuk menyimpulkan sendiri.

Kedua, tulisan yang menasehati sering kali memiliki nada yang serius dan berat.

Pembaca mungkin mencari bacaan untuk bersantai atau melarikan diri dari tekanan sehari-hari, dan tulisan yang penuh dengan nasihat bisa terasa seperti tambahan beban.

Sebaliknya, tulisan yang menghibur atau informatif cenderung lebih ringan dan menyenangkan untuk diikuti.

Tulisan-tulisan seperti cerita fiksi, humor, atau artikel informatif memungkinkan pembaca untuk menikmati waktu mereka tanpa merasa dihakimi atau diharuskan untuk berubah.

Selain itu, tulisan yang menghibur sering kali menggunakan pendekatan naratif yang kuat, menggugah emosi dan imajinasi pembaca.

Cerita-cerita yang menarik, karakter yang mendalam, dan alur cerita yang memikat dapat membuat pembaca terhanyut dan merasa terlibat.

Ini kontras dengan tulisan yang menasehati, yang mungkin kurang memiliki elemen naratif dan lebih fokus pada penyampaian pesan atau panduan.

Tanpa keterlibatan emosional yang kuat, tulisan semacam ini bisa terasa kurang menarik bagi banyak orang.

Namun, bukan berarti tulisan yang menasehati tidak memiliki tempat atau nilai.

Ada banyak pembaca yang mencari nasihat dan panduan, terutama dalam situasi-situasi tertentu di mana mereka membutuhkan bimbingan.

Buku-buku self-help, artikel kesehatan mental, atau tulisan-tulisan motivasional dapat memberikan manfaat besar bagi mereka yang siap dan terbuka untuk menerima nasihat.

Tantangannya adalah bagaimana menyampaikan nasihat tersebut dengan cara yang tidak menggurui atau membosankan.

Untuk membuat tulisan yang menasehati lebih menarik, penulis dapat menggunakan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan nasihat ke dalam cerita atau narasi yang menarik.

Alih-alih memberikan nasihat secara langsung, penulis dapat menceritakan kisah yang menggambarkan prinsip atau pelajaran yang ingin disampaikan. Pendekatan ini tidak hanya membuat nasihat lebih mudah diterima, tetapi juga lebih berkesan bagi pembaca.

Selain itu, penting untuk menggunakan bahasa yang empatik dan mendukung.

Alih-alih memerintahkan atau mengkritik, penulis bisa berbagi pengalaman pribadi dan menunjukkan pemahaman terhadap situasi pembaca.

Dengan menciptakan hubungan yang lebih personal dan empatik, pembaca lebih mungkin merespons dengan baik terhadap nasihat yang diberikan.

Menggunakan humor juga bisa menjadi cara efektif untuk menyampaikan nasihat.

Humor dapat membuat topik yang berat menjadi lebih ringan dan lebih mudah diterima. Ketika pembaca merasa terhibur,  mungkin pembaca lebih terbuka untuk menerima pesan yang disampaikan, bahkan jika itu adalah nasihat yang serius.

Pada akhirnya, tulisan yang menasehati memiliki peran penting dalam literasi, terutama bagi pembaca yang mencari panduan dan dukungan.

Namun, untuk menjangkau audiens yang lebih luas, penulis perlu menemukan cara untuk membuat nasihat tersebut terasa relevan, empatik, dan menarik.

Dengan pendekatan yang tepat, tulisan yang menasehati dapat menjadi sumber inspirasi dan perubahan positif dalam kehidupan pembaca, tanpa terasa menggurui atau membebani.

Kesimpulan

Berikut adalah poin-poin  dari ulasan tersebut di atas:

1. Preferensi Pembaca:

  • Banyak pembaca lebih menyukai tulisan yang tidak menggurui atau memaksa pembaca  untuk berubah.
  • Tulisan yang menasehati bisa menimbulkan perasaan defensif dan kurang nyaman.

2. Nada dan Gaya Tulisan:

  • Tulisan yang menasehati sering memiliki nada serius dan berat, yang bisa terasa seperti beban tambahan bagi pembaca.
  • Tulisan yang menghibur atau informatif biasanya lebih ringan dan menyenangkan, membuat pembaca lebih terlibat.

3. Pendekatan Naratif:

  • Cerita fiksi, humor, atau artikel informatif menarik pembaca dengan narasi yang kuat dan emosional.
  • Tulisan yang menasehati mungkin kurang memiliki elemen naratif dan lebih fokus pada penyampaian pesan.

4. Kebutuhan dan Konteks Pembaca:

  • Ada pembaca yang memang mencari nasihat dan panduan dalam situasi tertentu.
  • Buku-buku self-help, artikel kesehatan mental, dan tulisan motivasional memiliki manfaat besar bagi pembaca yang siap menerima nasihat.

5. Strategi Penulisan yang Efektif:

  • Integrasi Nasihat dalam Narasi: Menyampaikan nasihat melalui cerita atau narasi yang menarik.
  • Bahasa Empatik dan Mendukung: Menggunakan bahasa yang menunjukkan pemahaman dan empati terhadap pembaca.
  • Humor: Menggunakan humor untuk membuat nasihat lebih ringan dan mudah diterima.

6. Tujuan dan Manfaat Tulisan Menasehati:

  • Tulisan yang menasehati memiliki peran penting dalam memberikan panduan dan dukungan.
  • Dengan pendekatan yang tepat, tulisan yang menasehati dapat menjadi sumber inspirasi dan perubahan positif tanpa terasa menggurui.

Semoga tulisan ini akan ada manfaatnya. (Tobari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun