Sebaliknya, tulisan yang menghibur atau informatif cenderung lebih ringan dan menyenangkan untuk diikuti.
Tulisan-tulisan seperti cerita fiksi, humor, atau artikel informatif memungkinkan pembaca untuk menikmati waktu mereka tanpa merasa dihakimi atau diharuskan untuk berubah.
Selain itu, tulisan yang menghibur sering kali menggunakan pendekatan naratif yang kuat, menggugah emosi dan imajinasi pembaca.
Cerita-cerita yang menarik, karakter yang mendalam, dan alur cerita yang memikat dapat membuat pembaca terhanyut dan merasa terlibat.
Ini kontras dengan tulisan yang menasehati, yang mungkin kurang memiliki elemen naratif dan lebih fokus pada penyampaian pesan atau panduan.
Tanpa keterlibatan emosional yang kuat, tulisan semacam ini bisa terasa kurang menarik bagi banyak orang.
Namun, bukan berarti tulisan yang menasehati tidak memiliki tempat atau nilai.
Ada banyak pembaca yang mencari nasihat dan panduan, terutama dalam situasi-situasi tertentu di mana mereka membutuhkan bimbingan.
Buku-buku self-help, artikel kesehatan mental, atau tulisan-tulisan motivasional dapat memberikan manfaat besar bagi mereka yang siap dan terbuka untuk menerima nasihat.
Tantangannya adalah bagaimana menyampaikan nasihat tersebut dengan cara yang tidak menggurui atau membosankan.
Untuk membuat tulisan yang menasehati lebih menarik, penulis dapat menggunakan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan nasihat ke dalam cerita atau narasi yang menarik.