Analogi moncong teko membantu kita memahami bahwa apa yang keluar dari lisan kita mencerminkan isi hati kita.
Dengan menjaga kebaikan dalam hati kita, memperhatikan kata-kata yang kita gunakan, dan mempraktikkan empati, kita dapat memperbaiki kualitas lisan kita.
Melalui lisan yang baik, kita dapat membangun hubungan yang harmonis, menginspirasi orang lain, dan memberikan kontribusi positif kepada alam di sekitar kita.
Semoga tulisan ini akan ada manfaatnya. (Tobari)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!