Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Arafah 9 Dzulhijjah Wukuf di Padang Arafah

28 Juni 2023   12:47 Diperbarui: 28 Juni 2023   12:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: travelumrohhajiku.com

"Hari Arafah 9 Dzulhijjah Wukuf di Padang Arafah"

Padang Arafah adalah tempat di mana jutaan umat Islam berkumpul setiap tahunnya untuk melaksanakan salah satu rukun haji yang paling penting, wukuf.

Dalam kesempatan yang penuh kehormatan ini, jutaan hati bersatu dalam doa, tawakal, dan berserah diri.

Di tengah teriknya matahari dan hamparan padang pasir yang luas, jemaah calon haji menjalani pengalaman spiritual yang mendalam dan mengubah kehidupan.

Wukuf adalah saat di mana umat Islam melaksanakan salah satu rukun haji di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dalam rangka mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Di tempat ini, bertemunya Nabi pertama Adam 'Alaihi Salam dan Hawa yang terpisah lama,  Nabi Ibrahim 'Alaihi Salam dan isterinya Hajar, dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam memberikan khutbah terakhirnya kepada umatnya sebelum beliau wafat.

Di balik makna sejarah yang dalam, wukuf mengajarkan kita banyak pelajaran yang berharga.

Dalam wukuf, umat Islam dipanggil untuk meneladani kesederhanaan dan kesatuan.

Terlepas dari perbedaan suku, ras, bahasa, dan status sosial, mereka berkumpul di bawah satu bendera iman.

Padang Arafah menjadi tempat di mana semua perbedaan itu menghilang, dan persatuan dalam keyakinan bersinar terang.

Melalui wukuf, kita diajarkan untuk melihat dengan mata hati, bahwa di hadapan Allah, setiap hamba-Nya sama.

Wukuf juga mengajarkan kita arti pentingnya kesadaran diri dan introspeksi.

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sibuk, kita seringkali terlena oleh kepentingan duniawi.

Namun, ketika berada di Padang Arafah, umat Islam diberikan kesempatan untuk merenung, meresapi, dan mengkoreksi diri.

Dalam momen kesunyian itu, jemaah calon haji memperbaiki hubungannya dengan Allah, menyadari kesalahan yang pernah dilakukan, dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain itu, wukuf mengajarkan kita pentingnya berbagi dan tolong-menolong. Di Padang Arafah, tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin.

Semua umat Islam mengenakan pakaian ihram yang sederhana, tanpa perhiasan, untuk mengingatkan bahwa di hadapan Allah, kekayaan materi tidaklah ada artinya.

Dalam keadaan yang serba terbatas, para jemaah saling membantu dan berbagi apa yang dimiliki.

Di sini belajar untuk mengalahkan egoisme dan mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya.

Tidak kalah pentingnya, wukuf mengajarkan kita tentang kebesaran dan pengampunan Allah.

Di Padang Arafah, jutaan hamba Allah bersujud di hadapan-Nya, menangis dan memohon ampunan.

Di situ sadar betapa lemahnya manusia, betapa rentannya kita terhadap dosa dan kesalahan.

Namun, di sana juga terpancar cahaya harapan dan pengharapan bahwa meskipun kita merasa terjatuh dan terbebani oleh dosa-dosa kita, Allah Subhanahu wa ta'ala dengan belas kasihan-Nya akan mengampuni kita jika kita benar-benar bertaubat dan berusaha memperbaiki diri.

Wukuf di Padang Arafah juga mengingatkan kita tentang pentingnya pengendalian diri dan ketekunan.

Di tengah cuaca yang panas dan kelelahan fisik, umat Islam tetap bertahan dan berusaha menjaga ibadah ibadahnya masing-masing.

Di sana menahan diri dari urusan duniawi, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menunjukkan ketekunan yang kuat dalam menjalankan kewajiban agama.

Keadaan ini mengajarkan kita untuk mengendalikan nafsu dan menumbuhkan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup.

Wukuf juga memberikan kita pelajaran tentang rasa syukur dan penghargaan terhadap nikmat Allah.

Saat berdiri di Padang Arafah, umat Islam menyadari betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada kita, mulai dari kesempatan melaksanakan ibadah haji hingga kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendapatkan ampunan-Nya.

Di sana, kita menyaksikan betapa luas dan indahnya ciptaan-Nya, dan rasa syukur pun menyelimuti hati penuh haru.

Wukuf mengajarkan kita tentang harapan dan cita-cita yang tinggi.

Di tengah kerumunan jutaan umat Islam yang berkumpul di Padang Arafah, menengadahkan tangan ke langit, memohon kepada Allah agar menerima doa dan hajat yang disampaikan.

Pada saat wukuf itu, dengan keyakinan teguh bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Pemurah, dan pasti akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang tulus.

Wukuf mengajarkan kita untuk tidak pernah kehilangan harapan dan selalu berpegang teguh pada keyakinan bahwa Allah adalah Maha Kuasa atas segalanya.

Wukuf di Padang Arafah adalah peristiwa yang luar biasa dalam kehidupan umat Islam.

Di sana, kita dapat melihat dan menemukan inspirasi dan pengajaran berharga tentang persatuan, introspeksi, tolong-menolong, pengampunan, pengendalian diri, syukur, harapan, dan cita-cita.

Semoga pengalaman melaksanakan wukuf ini akan menguatkan iman kita, menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan membawa kita lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Bagi yang sudah melaksanakan ibadah haji, semoga menjadi haji yang mabrur. Aamiin Ya Robbal Alamin. (Tobari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun