Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Arafah 9 Dzulhijjah Wukuf di Padang Arafah

28 Juni 2023   12:47 Diperbarui: 28 Juni 2023   12:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: travelumrohhajiku.com

Di situ sadar betapa lemahnya manusia, betapa rentannya kita terhadap dosa dan kesalahan.

Namun, di sana juga terpancar cahaya harapan dan pengharapan bahwa meskipun kita merasa terjatuh dan terbebani oleh dosa-dosa kita, Allah Subhanahu wa ta'ala dengan belas kasihan-Nya akan mengampuni kita jika kita benar-benar bertaubat dan berusaha memperbaiki diri.

Wukuf di Padang Arafah juga mengingatkan kita tentang pentingnya pengendalian diri dan ketekunan.

Di tengah cuaca yang panas dan kelelahan fisik, umat Islam tetap bertahan dan berusaha menjaga ibadah ibadahnya masing-masing.

Di sana menahan diri dari urusan duniawi, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menunjukkan ketekunan yang kuat dalam menjalankan kewajiban agama.

Keadaan ini mengajarkan kita untuk mengendalikan nafsu dan menumbuhkan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup.

Wukuf juga memberikan kita pelajaran tentang rasa syukur dan penghargaan terhadap nikmat Allah.

Saat berdiri di Padang Arafah, umat Islam menyadari betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada kita, mulai dari kesempatan melaksanakan ibadah haji hingga kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendapatkan ampunan-Nya.

Di sana, kita menyaksikan betapa luas dan indahnya ciptaan-Nya, dan rasa syukur pun menyelimuti hati penuh haru.

Wukuf mengajarkan kita tentang harapan dan cita-cita yang tinggi.

Di tengah kerumunan jutaan umat Islam yang berkumpul di Padang Arafah, menengadahkan tangan ke langit, memohon kepada Allah agar menerima doa dan hajat yang disampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun