Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Softskill Pasca Wisuda

14 Juni 2022   15:11 Diperbarui: 14 Juni 2022   16:19 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ansori Toyib (tengah baju batik) foto bersama Pimpinan Universitas dan FEB UM Palembang (Dokpri)

Misalnya coba disuruh membuat matrik tabel yang bisa dibaca satu lembar, ternyata tidak bisa, coba disuruh cari data di lapangan, dia bingung, banyak yang tidak bisa.

Dalam praktek, alat ukurnya harus dikuasai, karena alat ukur itulah yang akan dipakai saat mereka nanti bekerja.

Sebenarnya banyak cara untuk meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa supaya nantinya mereka siap menghadapi persaingan untuk masuk dunia kerja.

Intinya harus banyak dialog, sering undang praktisi, supaya dapat karakternya. Karakter-karakter apa yang dibutuhkan dunia kerja atau perusahaan yang akan dilamar.

Untuk mencari pekerjaan atau melamar pekerjaan di perusahaan, bagi pelamar pekerjaan itu, cari dulu informasi mengenai nilai-nilai budaya perusahaan itu seperti apa, dan kalau sudah mendapatkan informasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaaan itu, maka pelamar harus bersikap seperti apa.

Cari buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan kebutuhan itu atau cari informasi-informasi yang berhubungan dengan  apa yang  dibutuhkan oleh perusahaan yang akan dilamar, supaya pada saat assessment  kita tidak blank betul.

Secara teori mungkin mahasiswa pasca wisuda sudah mumpuni, dan sudah oke. Namun yang perlu dicari adalah karakter-karakter seperti apa, bagaimana cara  mendapatkan tambahan softskill untuk membekali diri supaya siap bersaing.

Saat di kampus mahasiswa yang berorganisasi pasti hasilnya beda dengan yang tidak berorganisasi, softskillnya pasti beda.

Apakah anak-anak yang cerdas yang punya nilai IPK yang tinggi juga punya inisiatif yang tinggi, apakah dia bisa harmonis, apakah dia mampu bekerjasama dengan orang lain, belum tentu.

Apakah anak yang nilai IPK  tinggi ini  bila dihadapkan dengan persoalan yang rumit mampu mengatasi permasalahannya dengan baik, juga belum tentu dia dapat mengatasinya. Namun intelektual yang dimiliki itu tetap diperlukan.

Dalam persaingan dunia kerja perlu persiapan diri yang mumpuni, karena dibutuhkan tenaga kerja yang unggul dan kompeten melalui proses  seleksi yang begitu ketat  yaitu menyeleksi dari yang sudah terseleksi, dan menguji dari yang sudah teruji ungkap Ansori Toyib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun