Wahai Semar
Kenapa engkau bermuram?
Apa yang kau lihat?
Sudahlah
Itu hanya ilusi fana
Bukankah engkau ada untuk menghasilkan Samara (buah)
Maka teruslah menanam
Lalu apa?
Apakah kau masih ragu?
Bukankah sudah ada iman yang tertancap
Layaknya sebuah Simar (paku)
Maka tangguhkan
Betul semar
Teruslah tersenyum seperti itu
Tebarkan benih Asmara disekelilingmu
Sebarlah cintamu
Terus menjadi pecinta yang baik
Yang terus merasa jatuh
Jatuh dalam buaian dan pelukan cinta
Walau harus menyatu dengan derita
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI