Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bapak dan BH

30 Januari 2020   14:15 Diperbarui: 30 Januari 2020   14:16 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulihat semua menjawab Alhamdulillah.

"Bapak sekarang ada di Bus Agramas sedang perjalanan pulang dari Bogor. Nanti sore kita kumpul di rumah Mamah ya sambil menunggu kedatangan Bapak".

Setelah absen sore, aku bergegas ke rumah Mamah.  Sempat sebelumnya kubaca WA dari Teh Ina,

 "Bapak sedang dijemput Aa Iwan di lampu merah."

Pukul 16.00 aku tiba di rumah mamah, tampak kulihat Bapak sedang dikelilingi Mamah, Aa Iwan, Teh Ina dan Yudi.  Mamah berulang kali menyusut air mata. Di tangannya terdapat sebuah plastik hitam berisi bungkusan.

"Sini duduk Dina!" Mamah langsung menyapaku.

"Bapak darimana? Kami semua khawatir." Tanyaku langsung setelah mencium punggung tangannya.

"Begini, Bapak tadi dari Bogor. Ke Pasar Bogor tepatnya," Bapak mulai bercerita.

"Bapak membelikan Mamah ini!" Sambil terisak Mamah memperlihatkan bungkusan yang sudah dirobek.

Tiga pasang BH merek Lobel.  Setahuku itu BH yang dipakai Mamah, BH merek jadul yang hanya ada di Bogor dan dijual di satu-satunya toko di Pasar Bogor.   Mamah tak bisa memakai BH merek lain.  Itu BH yang selalu dipakai Mamah sejak gadis. Biasanya Mamah membeli BH itu ditemani Bapak, tetapi sekarang tak bisa lagi.  Mamah tak bisa berjalan lagi, sekarang Mamah memakai kursi roda.

"Bapak, tidak tega melihat BH Mamah yang sudah robek-robek dan Bapak tidak mau merepotkan kalian, kebetulan Bapak baru dapat honor dari majalah Mangle. Maafkan Bapak ya, sudah membuat kalian khawatir." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun