Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Dari University of Life

23 Januari 2025   02:41 Diperbarui: 23 Januari 2025   02:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Banyak Pelajaran Hidup Yang Berharga 

University of Life adalah Universitas yang paling complete di semesta ini. Fakta yang tak terbantahkan.  Sebuah contoh sederhana adalah bahwa di dunia ini ada Sekolah Tinggi Technology, ada Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan. Tetapi tidak ada Sekolah Tentang Kerendahan Hati. Juga tidak ada Sekolah tentang kejujuran.

Di Universitas Kehidupan semua ilmu ada dan terbuka untuk siapa saja. Dapat dipelajari dimana saja dan kapan saja.

Kembali Ketopik

Kita bisa belajar dari seekor semut,tentang kerja keras dan hidup berbagi. 

Bagaimana seekor semut ,ketika mendapatkan sebutir nasi,tidak disembunyikan untuk dimakan sendiri. Melainkan dengan susah payah membawa sebutir nasi tadi ke sarangnya ,agar dapat dinikmati bersama sama

Atau kita bisa belajar dari sepasang burung pipit .

Ketika sarang mereka diporak porandakan oleh badai ,mereka tidak menghabisi waktu dengan meratapi nasib ,melainkan bekerja sama untuk membangun kembali sarang mereka yang sudah hancur

Salah satu ilmu kehidupan lain yang sangat menarik kita simak adalah dari kehidupan ayam jantan. 

Cobalah sisihkan waktu beberapa menit Saksikan kehidupan ayam jantan

Subuh begitu bangun sudah dengan bangga mengepakan sayapnya dan berkokok berulang ulang kali. Berjalan dengan kepala tegak dan tebar pesona didepan kumpulan ayam ayam betina.

Namun dalam sejarah ,belum pernah tercatat ada ayam jantan yang menghasilkan telur. 

Berbeda Total Dibandingkan Dengan Ayam Betina

Yang mengerami telurnya selama 21 hari  Rela puasa selama mengeram  Hanya  meninggalkan  telur yang sedang dierami selama beberapa saat 

Mematuk apa saja yang mungkin bisa dimakan dan kemudian bergegas mengerami telur telurnya,agar tetap hangat dan tidak diganggu siapapun.

Setelah 21 hari,saat semua telurnya menetas, maka ayam betina menjaga anak anaknya. Ayam betina siap mati untuk melindungi anak anaknya 

Untuk membuktikan, tidak perlu bertanya ke Artificial intelligence ataupun ke Google

Cobalah dekati ayam betina yang sedang menjaga anak anaknya Walaupun tahu bahwa tidak mungkin melawan manusia,namun ayam betina siap mempertaruhkan nyawanya,demi anak anaknya .

Mengeluarkan suara yang mirip menggeram dan  kalau masih Nekat mendekat,maka jangan salahkan bila tangan kita dihadiahkan dengan patukan dari paruhnya yang tajam.

Bahkan induk ayam sama sekali tidak takut pada seekor anjing yang mendekati anak anaknya. Ia siap mempertaruhkan nyawanya, demi anak anak yang dicintainya.

Kilas Balik Dalam Kehidupan Kita

Alangkah naifnya bila membandingkan seekor ayam dengan manusia  Tetapi sebagai bahan renungan diri, tentu saja tidak ada masalahnya.

University of Life,yang terbuka bagi siapa saja dan buka 24 jam ,tanpa limit waktu.

Salah satu cara untuk belajar adalah mengambil hikmah dari berbagai kejadian,dari siapapun dan dari apapun ,salah satunya dari kehidupan ayam .

Agar jangan sampai kita meniru prilaku ayam jantan,yang hanya bisa tebar pesona,bergaya sana sini ,tapi sama sekali tidak menghasilkan apa apa dalam hidup ini
Di Kampung Halaman saya ada peribahasa:" Baguru ka alam nan takambang"

Belajar sejak dari buaian hingga achir hayat. Diusia jelang 82 tahun, saya masih terus belajar. Walaupun tahu bahwa tidak mungkin menjadi sempurna,tapi setidaknya, hari ini lebih baik dari kemarin 

Renungan kecil di pagi indah

Salam hangat dari kami berdua di Wollongong NSW 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun