Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mana Lebih Baik Independent Living

25 Desember 2024   19:37 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan foto:

Ten tiny homes have been built in Adelaide to help young people transition out of state care. (ABC News: Marco Catalano)

Atau Slow Living?

Belakangan ini generasi muda di negeri kita sibuk membahas tentang gaya hidup santai yang lebih dikenal sebagai Slow Living. 

Setiap aksi selalu menimbulkan reaksi.. Tak luput tercipta nya pro dan contra tentang Slow Living . Bagi yang kehidupan sudah mapan tentu saja tidak masalah bila ingin mengaplikasikan gaya Slow Living. Tapi bagi yang kondisi ekonomi masih belum stabil tentu akan sangat riskan bila ikut ikutan trend Slow Living.

Tapi biarlah menjadi urusan pribadi orang masing masing. Karena setiap orang berhak menentukan jalan hidup masing masing 

Justru disaat generasi muda bangsa sedang antusias membahas tentang gaya Slow Living, Australia membangun pola pikir yang baru. Yakni Independent Living 

Yang dijadikan Headline Berita:

Tiny homes help young people in state care gain independent living

Bukan sebatas sebuah wacana, tapi langsung di ikuti dengan membangun rumah khusus sebagai langkah awal untuk mulai membangun Independent Living 

Ilustrasi: 
Ilustrasi: 

https://www.abc.net.au/news/2024-

Keterangan foto:

pod-style" home is about 17 square metres. (ABC News: Marco Catalano)

Tujuan gerakan ini adalah membangun generasi muda yang mampu hidup mandiri Dan melepas diri dari ketergantungan dari orang tua.. Hal ini akan berdampak positive untuk membangun pribadi yang mandiri sejak berusia 18 tahun. Dan sekaligus meringankan beban orang tua,serta menghadirkan peluang lebih besar bagi orang tua untuk menikmati hari tua.

Cucu cucu kami yang tinggal di Australia, sejak SMA sudah bekerja part time. Begitu juga semasa kuliah. Begitu selesai kuliah langsung dapat pekerjaan  Dan begitu menikah mereka sudsh hidup mandiri dirumah mereka. Walaupun rumah yang mereka miliki masih dalam cicilan. Disini suami isteri rata rata bekerja. 

Sebagai informasi, di Australia,usia 18 tahun sudah dianggap sebagai orang dewasa. Karena itu kalau anak anak disebut children dan remaja disebut sebagai teen-age, maka yang sudah berusia 18 tahun disebut: the 18 Yo.(Year old)man. 

Sebagai perbandingan, kalau di Casino yang berlokasi di Genting Highlands, usia dibawa 21: tahun Dilarang Masuk ke Casino 

Tetapi di Australia,usia 18 tahun ,secara resmi sudah dianggap sebagai orang dewasa dan boleh masuk ke Casino.

Begitu juga bila berkaitan dengan masalah hukum, maka usia 18 tahun sudah dianggap sebagai orang dewasa dan sudah harus mempertanggung jawabkan segala tindakan nya.

Kembali Ketopik

Apakah gerakan Independent Living ini akan berhasil? Tentu terlalu dini untuk memberikan penilaian

Karena itu bila dihadapkan pada pilihan mana yang akan dipilih: "Slow Living atau Independent Living?" , tentu terpulang pada orang yang akan menjalani nya

Sumber bacaan:https://www.abc.net.au/news/2024-12-23

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun