Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendapatkan Sanjungan Sangat Menyenangkan

1 Desember 2024   04:16 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh saya merasa diri seakan selebrity. Bayangkan antrian panjang menunggu buku saya tanda tangani.

Setiap kali mengisi acara talk show interaktif di stasiun televisi, tentu saja ada honor yang diberikan kepada saya.   Saya terima dan tanda tangani  bahwa honor sudah diterima  Tapi uang honour tidak pernah saya ambil. Selalu saya bagikan kepada staff yang bekerja.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Pengalaman di Kampung Halaman 

Sewaktu buku saya tentang reiki dijadikan semacam Panel diskusi dengan dihadiri tokoh tokoh masyarakat di Sumbar dan juga hadir Ketua M.U.I  Sumbar pada waktu itu Bapak H. Professor Nasrun Haroen, yang duduk berdampingan dengan saya.  Topik pembahasan adalah apakah tehnik reiki ini boleh di pelajari dan tidak bertentangan dengan ajaran agama ? (Islam )  

Panel diskusi ini diselenggarakan di Aula Fekon Unand dan dihadiri sekitar 200 orang . Saya bersyukur hasil dari pertemuan ini, dinyatakan bahwa tehnik reiki yang saya ajarkan sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Islam Dan hal ini ,selain secara lisan,juga diberikan secara tertulis. Menurut saya,satu satunya buku tentang reiki yang mendapatkan referensi dai Ketua MUI Sumbar adalah karya tulis saya

Semuanya merupakan sebuah kebahagiaan dan kebanggaan diri bagi saya pribadi. Mendapatkan sambutan hangat kemanapun kami berdua berkunjung Yang menghadirkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan 

Baguru ka Alam nan Takambang

Alam terkembang adalah Mahaguru di University of Life 

Menyaksikan contoh nyata yang diberikan oleh Sang Mentari. Pagi terbit dan  bersinar terang benderang sepanjang hari 

Tetapi begitu senja tiba, Sang Surya dengan legawa mundur dan memberikan tempat kepada Rembulan.

Hal Ini dapat dipetik hikmah nya,bila diri kita dalam posisi yang bersinar, tetaplah membumi.

Janganlah menunjukkan sikap seakan dunia milik kita selamanya.Karena suatu waktu siapapun adanya diri kita dan sehebat apapun pencapaian kita, suatu waktu harus turun panggung 

Renungan kecil di hari Minggu pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun