Kegalauan dan kegelisahan hati ,serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa masa yang berada diluar zona keamanan dan kenyamanannya,dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal.Â
Sebenarnya terlepas dari siapapun adanya diri kita, adalah wajar ,ada rasa kekuatiran ,menghadapi masa masa pensiun. Karena pensiun,bukan hanya pemasukan uang tidak lagi berjalan seperti biasa,tetapi pensiun juga berarti,ia tidak lagi memiliki posisi seperti di masa kejayaan.Â
Kalau dulu, dalam setiap acara selalu mendapatkan kehormatan, setelah pensiun , hadir dalam acara , harus mencari tempat duduk sendiri.
Mempersiapkan diri sedini mungkin.
- Memahami bahwa suatu waktu, suka ataupun tidak, kedudukan kita akan digantikan oleh orang lain.
- Ingat ,bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar yang merupakan proses alami.
Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup,maka hati kita menjadi tenang
- Jauh dari kerisauan memikirkan masa pensiun.Â
- Mempersiapkan rencana investasi jangka panjang dengan resiko yang seminim mungkin.
Sehingga kelak bila waktunya memasuki masa pensiun, maka kita dengan berbesar hati dan percaya diri,berani melenggang masuk kegelangang arena pensiunan
- Sehingga kita mampu melengkapi motto :Â
- "Muda berkarya.tua tetap berjayaÂ
- Tulisan ini memang bukan hasil kajian ilmiah,melainkan semata mata merupakan pengalaman empiris dari saya pribadi.Â
- Karena kami sudah mempersiapkan segala sesuatu secara maksimal.maka tidak merasa gamang ketika menginjakkan kaki dimasa pensiun.
- Walaupun jauh dari sebutan kaya, tetapi kami berdua bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan untuk menikmati hidup dalam kecukupan.
Renungan kecil di pagi indahÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H