Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlu Persiapkan Diri Hadapi Masa Pensiun

4 November 2024   04:26 Diperbarui: 4 November 2024   08:20 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Agar Jangan Sampai Gamang Hadapi Kehidupan 

Kegamangan menghadapi masa pensiun bisa datang pada semua golongqn masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap. Gamang adalah perasaan takut dan kuatir memikirkan bagaimana melanjutkan kehidupan dalam suasana dan kondisi yang berbeda total.

Yang dikenal dalam bahasa kerennya adalah post power syndrome.  Istilah yang enak diucapkan,tapi berpotensi menyebabkan orang yang mengalami mengalami semacam kegalauan menjalani kehidupan. 

Banyak orang berpikir bahwa post power syndrome ini hanya menyertai para petinggi. Padahal sesungguhnya dapat hadir dalam kehidupan setiap orang yang memiliki perkerjaan tetap Seperti karyawan,guru.dosen dan sebagainya.

Memang yang paling merasakan adalah bila seseorang pernah berada ditempat yang nyaman dan aman,  tiba tiba harus meninggalkan semuanya. Sehingga sejak saat itu , kehilangan berbagai  fasilitas dan kemudahan yang selama ini selalu menyertai. 

Suatu Waktu Setiap Orang Harus Turun Panggung

Biasanya setiap pagi ,sudah tersusun kegiatan sehari penuh . Ketempat perkerjaan, sibuk untuk urusan ini dan itu. Dan baru pulang sore jelang malam.

Tetapi sejak pensiun , harus tinggal dirumah sepanjang hari.Tidak tahu harus kemana atau melakukan apa.? 

Kalau selama ini ,ada kolega atau teman tempat diskusi atau curhat,kini semuanya sudah hilang. Karena tidak mempersiapkan diri sejak awal maka dirinya gamang menghadapi kondisi yang terasa asing bagi dirinya.

Hal ini secara sadar atau tidak akan berimbas kehidupan pribadinya. Orang yang tidak mempersiapkan diri sejak sedini mungkin,akan merasakan suatu kegoncangan pada tatanan kehidupannya. Akan menjadi labil dan emosinya tidak lagi stabil,yang pada akhirnya akan menyebabkan merosotnya daya tahan tubuh dan jatuh sakit.


Ada rasa kekecewaan terhadap orang orang disekitar, karena merasa tidak lagi dihormati dan dihargai . Kalau selama ini tidak pernah terpikirkan bahwa suatu waktu dirinya akan turun panggung, maka  masa pensiun,menjadi sesuatu yang amat menghadirkan rasa galau dan gelisah dalam  dirinya.

Kegalauan dan kegelisahan hati ,serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa masa yang berada diluar zona keamanan dan kenyamanannya,dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal. 

Sebenarnya terlepas dari siapapun adanya diri kita, adalah wajar ,ada rasa kekuatiran ,menghadapi masa masa pensiun. Karena pensiun,bukan hanya pemasukan uang tidak lagi berjalan seperti biasa,tetapi pensiun juga berarti,ia tidak lagi memiliki posisi seperti di masa kejayaan. 

Kalau dulu, dalam setiap acara selalu mendapatkan kehormatan, setelah pensiun , hadir dalam acara , harus mencari tempat duduk sendiri.

Mempersiapkan diri sedini mungkin.

  • Memahami bahwa suatu waktu, suka ataupun tidak, kedudukan kita akan digantikan oleh orang lain.
  • Ingat ,bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar yang merupakan proses alami.

    Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup,maka hati kita menjadi tenang

  • Jauh dari kerisauan memikirkan masa pensiun. 
  • Mempersiapkan rencana investasi jangka panjang dengan resiko yang seminim mungkin.

    Sehingga kelak bila waktunya memasuki masa pensiun, maka kita dengan berbesar hati dan percaya diri,berani melenggang masuk kegelangang arena pensiunan

  • Sehingga kita mampu melengkapi motto : 
  • "Muda berkarya.tua tetap berjaya 
  • Tulisan ini memang bukan hasil kajian ilmiah,melainkan semata mata merupakan pengalaman empiris dari saya pribadi. 
  • Karena kami sudah mempersiapkan segala sesuatu secara maksimal.maka tidak merasa gamang ketika menginjakkan kaki dimasa pensiun.
  • Walaupun jauh dari sebutan kaya, tetapi kami berdua bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan untuk menikmati hidup dalam kecukupan.

Renungan kecil di pagi indah 

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun