Yang Tidak Banyak DiketahuiÂ
Tulisan ini bukan merupakan sebuah kisah mystery di alam gaib, melainkan bagian dari kehidupan nyata. Yakni rahasia dibalik kemudi kendaraan.
Ada orang yang sehabis mengemudikan kendaraan selama beberapa jam, pulang ke rumah terus terkapar tidur seharian. Seakan akan sudah melakukan perkerjaan yang sangat berat.
Tetapi bagi saya hal ini sama sekali tidak pernah terjadi. Hingga berusia 81 plus, bulan lalu saya masih mengemudikan kendaraan selama hampir 6 jam, untuk menyaksikan wild flowers di York Connola.
Pulang dari sana kami berdua masih berbelanja ke Spudshed.Â
Selang seminggu kemudian, saya kembali mengemudikan kendaraan ke Araluen Botanical gardens. Pulang pergi selama hampir 6 jam. Juga sama sekali tidak ada masalah.
Bukan karena diri saya Super kuat, tapi bagi saya mengemudikan kendaraan adalah merupakan hobi.
Mengemudikan kendaraan dengan didampingi isteri tercinta, sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tak ternilai. Memandang bunga liar yang tumbuh disepajang perjalanan, sambil kami berdua berdendang lagu lagu nostalgia, serasa dunia milik kami berdua hmmmm. Hati yang gembira adalah obat alami yang terbaik di semesta iniÂ
Sebaliknya:
Apapun yang dilakukan dengan rasa terpaksa akan menguras energy dan pikiran.
Melakukan dengan senang hati, termasuk dalam mengemudikan kendaraan,maka akan menghadirkan rasa gembira dan memberikan multiple manfaatnyaÂ
Izinkanlah saya kutip sebait dari Sumber bacaan:
Driving can have a positive impact on our mental health. It can provide a sense of freedom and independence, stress relief, enjoyment, relaxation, and a sense of control. (Â url=https://driving insights)
Mengemudi dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental kita. Mengemudi dapat memberikan rasa kebebasan dan kemandirian, menghilangkan stres, presenting, relaksasi, dan rasa kendali.
Karena saat mengemudikan kendaraan, seluruh indra aktif bekerja. Seperti misalnya:
Tangan memegang kemudiÂ
Kaki stand by untuk gas dan rem
Mata memperhatikan lalu lintas
Telinga siap mendengarkan klaxon
Otak mengambil Keputusan
Tentu saja bila mengemudikan kendaraan dengan senang hati. Bila melakukan dengan rasa terpaksa, yang terjadi justru sebaliknya.
 Melakukan suatu perkerjaan dengan rasa terpaksa, selain dari menguras energy, sekaligus menyebabkan stress. Dalam hal mengemudikan kendaraan, mengemudikan kendaraan dengan rasa keterpaksaan disamping membahayakan diri sendiri berpotensi membahayakan pengguna jalan rayaÂ
Ketika mengemudikan kendaraan dari Wollongong ke Melbourne,yang jaraknya sekitar 1000 km.saya memutuskan untuk berhenti setiap 3 jam sekali
Baik untuk minum secangkir kopi ataupun ketoilet untuk membasuh muka atau sekedar menggerakan tubuh,agar segar Karena bila memaksa diri untuk tetap melanjutkan perjalanan,akan  berpotensi terjadinya kecelakaan.
Biasanya dalam perjalanan jauh,istri saya selalu mempersiapkan makanan kecil seperti kacang
Karena itu alangkah eloknya bila kita mencintai perkerjaan kita dan jangan melakukan suatu perkerjaan dengan rasa keterpaksaanÂ
Bagi saya pribadi, tidak ada hari tanpa saya mengemudikan kendaraan. Musim dingin ataupun hujan bukanlah merupakan halangan untuk mengemudikan kendaraan.
Puji syukur kepada Tuhan karena dikaruniai kesempatan lahir batin hingga Driver Licence saya dapat di perpanjang setiap tahunÂ
Sumber bacaan: url=https://drivinginsights.com
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H