Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menerima Pasangan Apa Adanya

14 September 2024   06:40 Diperbarui: 14 September 2024   08:03 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Tidaklah Semudah Mengucapkannya

Dua orang yang berbeda karakter, berbeda hobi dan berbeda dalam banyak ruang kehidupan lainnya, hidup dalam satu kamar, bahkan satu tempat tidur,bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. 

Mengucapkan janji pernikahan dapat dilakukan dengan suara lantang, tetapi dalam mempraktikannya sungguh dituntut kesabaran dan kesadaran dari kedua pasangan hidup.

Jangan pernah berharap, setelah menikah,maka semuanya gampang diatur. Karena kita menikah dengan seseorang yang memiliki hak yang sama dengan diri kita.

Hobi yang berbeda, gaya berbicara yang tidak sama, bahkan selera makan yang tidak sama, mulai terasa setelah menikah.

Isteri hobi berenang dan saya hobi mancing. Maka bila jalan keluar adalah saya ikut berenang dan bila saya memancing, istri ikut memancing. Isteri hobi menjahit, nah dalam hal ini saya tidak dapat menyamakan hobi kami. Saat saya berkebun, isteri ikut menanam bunga 

Ini hanya sebagai salah satu contoh nyata dalam perjalanan hidup kami berdua.

Pelajaran Hidup Pertama 

Pelajaran hidup yang pertama, usai menikah adalah bahwa:"Cinta itu menyenangkan,tapi tidak mengenyangkan. Buktinya, agar perut kenyang, butuh makanan. Untuk mendapatkan makanan perlu uang. Dan hal ini tidak hanya berlaku sehari dua hari, melainkan seumur hidup. Siapa yang bertugas mencari nafkah dan siapa yang bertugas untuk memasak? Ini baru dari satu sudut kehidupan. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Menikah dulu ataukah tunggu hidup mapan baru menikah?

Sewaktu kami berdua harus merangkak untuk mencari jalan guna mengubah nasib, banyak yang memberikan kuliah gratis 

Bahwa seharusnya, kalau mau menikah, tunggu hingga kehidupan mapan. Sehingga tidak harus hidup menderita setelah pernikahan.

Kapan Seseorang Dapat Disebut Sudah Mapan?

Untuk dapat disebut mapan , seseorang idealnya minimal: punya rumah sendiri ,mobil pribadi serta penghasilan yang mencukupi setiap bulan.

Seandainya sebuah rumah Rp 500 juta. Punya mobil seharga 100 juta. Total  kira-kira mencapai Rp 600 juta rupiah.

Seandainya, penghasilan rata rata setiap bulan 5 juta rupiah. Biaya kebutuhan hidup 3 juta perbulan, berarti dapat menabung 2 juta rupiah perbulan atau 24 juta rupiah pertahun. 

Bila diasumsi, lulus Sarjana usia 24 tahun , maka agar berhasil menabung senilai Rp.600 juta rupiah untuk beli rumah dan kendaraan, butuh waktu lebih dari 2o tahun. 

Berarti idealnya menikah usia sekitar 45 tahun?

Hidup tidak dapat dipatok berdasarkan matematika. Setiap orang berhak memilih jalan hidup masing masing .

Menikah dulu ataukah tunggu mapan dulu baru menikah?

The choice is yours, but your choice is your life .

Kami menikah usia 22 tahun, tepatnya pada tanggal 2 January 1965. Puji syukur kepada Tuhan, dengan membuka hati untuk menerima Pasangan hidup apa adanya, kami berdua telah selamat melalui badai topan kehidupan. Bila Tuhan mengijinkan tanggal 2 January tahun 2025 , kami berdua akan memasuki usia pernikahan yang ke 60 tahun.

Kami undang semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana ikut merayakan Diamond Wedding Anniversary kami berdua. Baik di Jakarta ataupun di Padang 

Mohon doa dari sahabat semuanya 

Renungan kecil di pagi musim semi 

Tjiptadinata effendi 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun