Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Judi Tidak Hanya Semata-mata Mempertaruhkan Uang

20 Juni 2024   19:47 Diperbarui: 20 Juni 2024   19:56 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.nicholaspethaven.com/playing-online-flash-games-can-earn-you-money/

Nah, sudah dikasih modal gratis, menang pula.” Siapa yang tidak senang dapat reseki nomplok?

Jerat sudah Dikalungkan Pada Leher

Orang sangat senang dapat modal Gratis. " Coba coba iseng iseng ikut main Eh  malamnya uang modal yang dikasih gratis, sudah menjadi berlipat lipat. Merasa dewa fortune sedang berpihak pada dirinya, Robert senang luar biasa.Pada saat inilah jerat sudah dikalungkan di lehernya. 

Hingga di kantor tempatnya bekerja, pikirannya masih terpaut pada kemenangannya. Pikirannya mulai melantur dan berpikir ”wah, saya kerja susah payah, cuma dapat segini. Duduk sambil ngopi dirumah. Eh dapat rejeki nomplok, hampir sebesar jumlah gaji sebulan."

Sejak saat itu Robert sudah kehilangan kontrol diri.

 Pikirannya tidak lagi fokus pada pekerjaan. Malah diwaktu waktu senggang dikantor, dimanfaaatkan untuk curi curi main online . Tetapi seperti sudah dapat diduga scenario dari Bandar judi, Robert mulai kalah. Merasa sayang uang " kemenangan" sudah dikantong ternyata kalah,maka Robert ingin mendapatkan kembali kekalahan nya 

Satu satunya jalan adalah main dalam jumlah taruhan yang lebih besar, agar kalau menang, maka seluruh kekalahan dapat direbut kembali.. Tetapi ternyata kalah lagi dan kalah lagi 

Robert sudah kehilangan kontrol diri.J karena seluruh pikiran sudah terfokus,bagaimana caranya agar uang yang sudah kalah,dapat direbut kembali.

 Pinjam uang ke perusahaan dengan alasan nenek nya sakit parah, padahal neneknya sudah meninggal. Tapi karena memang selama ini  Robert maka perusahaan  meminjamkan uang kepadanya 

Pulang kantor, begitu tiba di rumah, buru buru masuk ke dalam kamar Pesan pada istri dan anak anak,:" Jangan diganggu papa ada pekerjaan Kantor yang harus diselesaikan. Semakin lama semakin terpuruk. Uang cicilan rumah habis terpakai untuk judi.

Berbulan bulan menunggak cicilan rumah, pihak bank sudah mengirimkan Surat Peringatan Bila tunggakan tidak dilunaskan mana pihak bank akan menyita rumahnya.Belum lagi Credit Card sudah over limit dan tidak pernah dicicil.

Menyesal Setelah Semuanya Terlambat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun