Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Pemulung Termasuk Green Jobs?

17 Juni 2024   19:19 Diperbarui: 17 Juni 2024   19:41 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

..

Eksistensi nya Tidak Terbantahkan

Kita semua sudah pernah menyaksikan apa yang dikerjakan oleh seorang Pemulung.  Tidak perlu melakukan study tour ataupun kunjungan kerja hingga keluar negeri.

Cukup menyediakan waktu dua tiga jam,ditiap kota ada orang yang profesinya sebagai Pemulung. Tetapi selama ini para Pemulung minim perhatian, karena apa yang dikerjakannya sama sekali tidak dianggap.

Padahal sesungguhnya Pemulung sudah berperan serta ikut melestarikan lingkungan.

Yakni memilih dan memilah mana yang sampah plastik dan mana yang bukan. Sampah plastik ini bisa berupa botol minuman air mineral dan bisa juga merupakan kelengkapan alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai lagi dan dibuang pemiliknya.

Bilamana tidak ada pemulung yang memilih dan kemudian menjual ke pabrik untuk didaur ulang, maka dapat dipastikan sampah plastik ini akan menjadi limbah abadi . Apa yang bagi orang lain dianggap sebagai sampah dan dibuang,justru bagi para Pemulung merupakan sumber rezeki. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Suatu waktu, ketika saya dan istri berkesempatan untuk pulang ke tanah air, maka tentu saja yang pertama kami cari adalah putra kami sekeluarga yang masih tinggal di Jakarta.

 Tapi karena kami tiba sudah siang hari, maka seperti biasanya putra kami sibuk di kantornya di jalan Tongkol, Rawamangun, Jakarta Timur. Maka kami melanjutkan perjalanan menuju ke jalan Tongkol.

 Begitu turun dari kendaraan, tampak di samping pintu pagar rumah, seorang pria yang sedang sibuk memilah-milah onggokan sampah plastik.  Saya dekati dan menyapa pria tersebut. Yang mengaku bernama M. Syafei 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Sambil menjawab pertanyaan saya  tangannya  dengan cekatan membersihkan botol botol plastik yang berserakan didepan nya  Pria bernama M.Syafei ini mengaku sudah berusia lebih dari 60 tahun Berasal dari Demak. Dan sudah 6 tahun berprofesi sebagai Pemulung  . Pria ini melakukan pekerjaan nya dengan antusias. Tidak sepata katapun keluar keluh kesah dari mulutnya.

M..Syafei ,merantau ke Jakarta,,dengan meninggalkan istri dan seorang putranya.

  "Bagi saya,hidup melarat itu adalah perjalanan hidup, Sedangkan kejujuran adalah pilihan" ,kata Syafei mantap. " Saya tidak malu berkerja sebagai Pemulung. Yang penting halal. Alhamdulillah, sebagai Pemulung saya dapat membiayai anak saya yang kini di SMP.. inshallah, saya akan dapat membiayai anak saya hingga kelak melanjutkan study ke Universitas " katanya mantap.

Sebelum berpisah,saya titipkan sedikit tanda kasih dan dengan mata berkaca kaca M.Syafei mengucapkan :"Alhamdulillah "

Ada jutaan Pemulung yang tersebar diseluruh negeri kita tercinta Ini. Semoga akan mendapatkan perhatian dari Pemerintah 

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun